search:
|
PinRec

Pasien Stroke Disarankan Konsumsi Kacang-kacangan dan Hindari Gorengan

Sarah Salsabilla/ Selasa, 30 Apr 2024 05:30 WIB
Pasien Stroke Disarankan Konsumsi Kacang-kacangan dan Hindari Gorengan

Pasien strok direkomendasikan mengonsumsi kacang-kacangan. Foto: Racool_studio


PINUSI.COM - Pasien strok direkomendasikan mengonsumsi kacang-kacangan.

dr Beny Rilianto, dokter Spesialis Neurologi dari RS Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Mahar Mardjono Jakarta mengatakan, kacang-kacangan mengandung antioksidan tinggi.

"Kacang-kacangan dianjurkan karena memiliki kadar antioksidan yang tinggi, dan bagus untuk pencegahan strok di kemudian hari," kata Beny dalam gelar wicara tentang stroke di Jakarta, Kamis pekan lalu.

 

Makanan dengan kadar antioksidan tinggi, kata Beny, bagus dikonsumsi guna menghambat peradangan yang diakibatkan oleh stroke.

 

Selain kacang-kacangan, makanan lain yang direkomendasikan untuk dikonsumsi adalah buah-buahan serta sayur-mayur berwarna merah atau ungu seperti apel, anggur, kol ungu, serta bayam ungu.

 

Meski demikian, Beny mengimbau masyarakat tidak terlalu banyak mengonsumsi jenis buah tertentu seperti pisang, terlebih pada penderita diabetes, agar kadar gula darah tidak meningkat.

 

"Sehingga tidak semuanya dihindari, tapi juga tidak semuanya dikonsumsi," ujar Beny.

 

Beny pun menganjurkan kepada pasien strok untuk menghindari jenis makanan berlemak tinggi seperti gorengan, serta makanan yang mengandung santan.

 

Kedua macam makanan tersebut, kata dia, bisa menyebabkan kadar kolesterol meningkat, sehingga risiko serangan stroke pun meningkat.

 

"Kalau pernah terkena strok yang didasari tekanan darah tinggi, maka harus membatasi makanan dengan garam atau yang asin-asin seperti snack yang banyak bumbu itu harus dikurangi."


"Itu menyebabkan pembuluh darah rentan mengalami tekanan darah tinggi yang berisiko menyebabkan strok," terang Beny Rilianto.

 

Beny juga mengimbau masyarakat mengontrol kadar gula darah serta tekanan darah guna mencegah serangan strok.

 

"Gula darah, tekanan darah, dan kolesterol harus kita kontrol, karena bisa menjadi faktor risiko dari serangan strok," paparnya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Sarah Salsabilla

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook