search:
|
PinNews

Presiden Joko Widodo Ingatkan Waspada Gelombang Ketiga Covid-19

Rabu, 27 Okt 2021 14:49 WIB
Presiden Joko Widodo Ingatkan Waspada Gelombang Ketiga Covid-19

PINUSI.COM - Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) secara virtual, Senin (25/10/2021).

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan Bed Occupancy Rate, positivity rate, dan laju reproduksi efektif sudah memenuhi standar WHO dan mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir.

"Sudah dibawah standar WHO artinya pada posisi yang baik, pada posisi yang rendah, tetapi perlu saya ingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir", sebutnya.

Perkembangan kasus harian juga telah menurun drastis jika dibandingkan dengan kasus saat puncak penularan yang sempat mencapai 56 ribu kasus positif. Dalam empat hari terakhir, kasus harian relatif rendah yakni 22 Oktober hanya 760 kasus, 23 Oktober 802 kasus, 24 Oktober 623 kasus, dan 25 Oktober 460 kasus.

Meski demikian, Presiden Joko Widodo juga mengingatkan bahwa tren kasus positif di dunia dalam minggu ini mengalami kenaikan sekitar 2 persen. Di Eropa misalnya, dalam minggu ini naik sampai 23 persen. Di Amerika Selatan naik 13 persen.

“Inilah yang harus mengingatkan kita, bahwa kita harus tetap pada posisi hati-hati, pada posisi waspada karena dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian. Sekali lagi, terjadi tren kenaikan kasus dunia,” tambahnya.

Presiden Joko Widodo Ingatkan Tiga Hal Pemicu Kenaikan Kasus

Presiden menuturkan bahwa tren kenaikan kasus tersebut masalahnya ada pada tiga hal. Pertama, relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan. Kedua, protokol kesehatan yang tidak disiplin lagi, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara. Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Hati-hati juga mengenai sekolah, yaitu pembelajaran tatap muka. Tiga hal ini agar kita semuanya hati-hati,” lanjutnya.

Perlunya pengawasan di lapangan, protokol kesehatan di sekolah harus dijalankan secara disiplin dan ketat terutama di sejumlah area seperti kantin dan tempat parkir dan kepala daerah turut mengingatkan pihak sekolah.

“Saya berharap agar pembelajaran tatap muka terus didorong, tetapi juga percepatan vaksinasi terhadap anak-anak kita, murid-murid kita juga dipercepat. Pendidikan yang tetap berkualitas harus kita hadirkan di tengah-tengah anak didik kita,” harapnya.

Presiden Minta Libur Natal dan Tahun Baru Dikelola dengan Baik

Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh kepala daerah untuk mengelola dan mengatur libur Natal dan tahun baru yang berpotensi menimbulkan peningkatan kerumunan dan mobilitas masyarakat seperti mudik. 

Berdasarkan hasil survei ada 19,9 juta orang yang berniat mudik pada momen libur tersebut. Menurut Presiden, jumlah yang tidak sedikit tersebut harus diantisipasi oleh semua provinsi, kabupaten, dan kota

“Saya minta betul-betul agar dikelola, diatur, sehingga Natal dan tahun baru ini berjalan dengan tidak ada kerumunan,” ujar Presiden Joko Widodo.

Kepala Negara juga menyebutkan Forkopimda merupakan unsur yang memiliki peran penting dalam sosialisasi protokol kesehatan.

“Kita harapkan Natal dan tahun baru bisa kita kelola dengan baik, karena hampir semua epidemiolog takut bahwa yang memicu gelombang ketiga nanti ada di Natal dan tahun baru,” imbuhnya.

Waspadai Lonjakan Kasus Sekecil Apapun dan Kebut Vaksinasi

Presiden Joko Widodo pun mengingatkan agar semua pihak memaksimalkan penggunaan platform aplikasi PeduliLindungi, utamanya di mal, tempat wisata, dan di pasar-pasar. Presiden juga melihat masih ada tempat-tempat tersebut yang belum ada QR code PeduliLindungi tetapi tetap dibuka.

Pasalnya, sejumlah daerah sempat mengalami kenaikan kasus meskipun sedikit, misalnya di Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Kalimantan Barat, serta Sulawesi Tenggara

Di samping itu, Presiden Joko Widodo juga mengingatkan seluruh kepala daerah untuk terus mempercepat vaksinasi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai 182 juta dosis, yaitu 54 persen dosis pertama dan 32 persen dosis kedua.

“Perlu saya ingatkan untuk daerah-daerah yang vaksinasinya masih rendah, masih di bawah 50 (persen) agar dikejar untuk bisa mencapai di atas 50 (persen) di bulan November, dan bisa mencapai di atas 70 (persen) di akhir Desember, akhir tahun, karena ini penting sekali dalam kita menjaga, melindungi rakyat kita dari terpaparnya Covid-19 dan juga yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi,” jelas Presiden.



Editor: Cipto Aldi

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook