search:
|
PinRec

Protein Kunci Turunkan Stunting dan Hindari Risiko Hambatan Pertumbuhan

ragil dwisetya utami/ Minggu, 31 Mar 2024 09:00 WIB
Protein Kunci Turunkan Stunting dan Hindari Risiko Hambatan Pertumbuhan

Pola makan harian yang sehat dengan kandungan gizi yang cukup dan seimbang, sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal. Foto: Istimewa


PINUSI.COM - Tumbuh kembang anak adalah periode penting yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang pesat, perkembangan otak yang signifikan, dan perkembangan sosial dan emosional.

Pola makan harian yang sehat dengan kandungan gizi yang cukup dan seimbang, sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.

Pola makan sehat dengan kandungan gizi yang cukup dan seimbang ini, akan membantu orang tua memastikan anak mampu mencapai potensi maksimal mereka dalam tumbuh kembangnya, dan terhindar dari risiko stunting ataupun hambatan pertumbuhan lainnya.

Sayangnya, hingga kini dalam tujuan Indonesia Emas 2045, isu stunting masih naik ke permukaan dan menjadi perhatian.

Seperti diungkap Kemenko PMK, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, diperlukan penurunan angka stunting yang signifikan, dan ditargetkan bisa turun hingga 14 persen di 2024, sehingga tujuan Zero Stunting di tahun 2030 mungkin dicapai.

Banyak sekali upaya yang harus dan dapat dilakukan bersama dalam mencapai tujuan ini, mulai dari unit terkecil di masyarakat, yaitu keluarga.

Keluarga perlu memastikan pemenuhan gizi anak cukup untuk tumbuh kembangnya.

Tugas orang tua lah memilih makanan yang mendukung tumbuh kembang anak ini.

“Di pedoman gizi seimbang itu dijelaskan bagaimana porsi makan untuk anak, yaitu terdiri dari makan utama yang lengkap tiga kali satu hari, ditambah dua sampai tiga kali selingan."

"Makan utama terdiri dari sumber karbohidrat, yang sehari-hari kita sebut sebagai makanan pokok, ada lauk pauk yang menjadi sumber protein, baik itu hewani dan nabati, dan dilengkapi sayur dan buah,” tutur dr Luciana Sutanto, Spesialis Gizi Klinik RS Mitra Kemayoran Jakarta, Jumat (29/3/2024).

Tidak kalah penting untuk dicermati, kunci menurunkan stunting dan menghindari risiko hambatan pertumbuhan adalah protein.

Konsumsi asam amino esensial bersumber dari protein, merupakan variasi asupan protein. 

Dibandingkan protein nabati, protein hewani mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dan sesuai kebutuhan tubuh, serta mempunyai bioavailabilitas atau kemampuan diserap yang lebih tinggi.

Asam amino yang merupakan bagian terkecil dari struktur protein, ternyata memiliki banyak fungsi, antara lain membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memastikan produksi hormon pertumbuhan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

“Secara khusus, saya ingin menekankan pentingnya protein, karena protein adalah sumber asam amino yang sangat diperlukan tumbuh kembang anak, jadi harus dilengkapi baik jenis maupun jumlahnya."

"Komposisi protein hewani dianjurkan untuk lebih banyak dikonsumsi daripada protein nabati, karena kelebihan protein hewani yang lebih mudah diserap tubuh dan jenis asam aminonya yang lebih lengkap, jadi bisa memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak."

"Tubuh manusia sebenarnya bisa membuat asam amino non esensial, tetapi tidak bisa membuat sendiri asam amino esensial, karena itu penting jadi bagian dari makanan anak-anak kita,” paparnya.

Sejalan dengan penekanan dr Luciana terhadap asupan asam amino, banyak penelitian yang sudah membuktikan korelasi erat antara kadar asam amino yang rendah di dalam tubuh, dengan kasus anak stunting.

Menurut studi EBioMedicine, kadar asam amino esensial maupun non esensial yang bersirkulasi di dalam tubuh anak-anak yang mengalami stunting, secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami stunting.

Pemenuhan asam amino di masa pertumbuhan memiliki peranan penting, karena membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, merangsang produksi hormon pertumbuhan, meningkatkan penyerapan nutrisi, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan mempercepat pemulihan penyakit.

“Anak usia 4 sampai 12 tahun yang sedang tumbuh dan berkembang pesat membutuhkan asam amino yang cukup."

"Tugas orang tua memastikan asupan anak mendukung proses itu."

"Apakah asupan makanan anak cukup untuk tumbuh kembangnya, bisa dilihat dari berat dan tinggi badannya dibandingkan dengan standar usianya,” ungkap dr Dewi Virdianti, Health Communicator KALBE Nutritionals.

Maka dari itu, Gregorius Daru Smaragiri selaku Bussiness Unit Head Kalbe, akan mengeluarkan produk Morinaga ChilGo! yang dapat membantu mencegah stunting bagi anak-anak. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: ragil dwisetya utami

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook