search:
|
PinNews

Anies Baswedan: Cara Atasi Stunting Tak Cukup Dikasih Makan Siang Gratis, Sudah Terlambat

arie prasetyo/ Jumat, 19 Jan 2024 12:30 WIB
Anies Baswedan: Cara Atasi Stunting Tak Cukup Dikasih Makan Siang Gratis, Sudah Terlambat

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menilai, masalah stunting di Indonesia tidak cukup dengan memberikan program makan siang kepada anak-anak yang duduk di bangku sekolah. Foto: PINUSI.COM/Arie Prasetyo


PINUSI.COM - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menilai, stunting merupakan persoalan serius yang dihadapi Bangsa Indonesia.

Ia mengatakan, stunting akan menghambat tumbuh kembang anak

Anies berpendapat, mengatasi masalah stunting di Indonesia tidak cukup dengan memberikan program makan siang kepada anak-anak yang duduk di bangku sekolah.

Makan siang gratis merupakan program unggulan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran.

Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan, saat kampanye dialogis 'Desak Anies' di Hallf Pati Unus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).

"Tapi penanganannya tidak bisa di masa sekolah, jadi enggak cukup dikasih makan siang, sudah terlambat."

"Enggak cukup. Jadi yang dikasih makan siang ibu hamil, bukan anak yang sudah sekolah," kata Anies.

Anies menuturkan, untuk mengatasi masalah stunting, harus dimulai sejak masa kandungan.

Menurut dia, pemerintah harus mencukupi nutrisi ibu-ibu hamil.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, program ini lebih penting daripada memberikan makan siang gratis, kepada anak-anak yang sudah duduk di bangku sekolah.

"Mengapa kita harus peduli dengan ibu hamil, karena dia sedang mengandung calon warga negara kita."

"Jadi kita sedang melindungi warga negara kita yang dikandung oleh ibu itu, apa pun status dia," tuturnya.

Maka itu, Anies menilai yang perlu diintervensi oleh pemerintah untuk mengatasi masalah stunting, dilakukan sejak usia dini, bahkan sejak dalam masa kandungan. Perlu juga memastikan imunisasinya tuntas, pola asuh benar.

"Jadi bukan hanya bicara satu jenis makanan, tapi kita harus memastikan pola asuh benar, imunisasi benar di usia anak-anak," bebernya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: arie prasetyo

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook