PINUSI.COM - Untuk memperingati Hari Perempuan Internasional, Airbnb turut merayakan komunitas Tuan Rumah perempuan yang kian berkembang dan memegang peran penting di sektor pariwisata.

Sejalan dengan tema Hari Perempuan Internasional tahun ini, yaitu ‘Membangkitkan Inklusivitas’, Airbnb merayakan keberagaman dan kedinamisan cara perempuan menggunakan platform aplikasi ini, untuk membuka lebih banyak peluang usaha, keberagaman dan inklusivitas, hingga kewirausahaan di Indonesia. 

Pada 2023, jumlah Tuan Rumah perempuan mencapai hampir 50% dari komunitas Tuan Rumah di Indonesia.

Mereka juga mempunyai kontribusi besar terhadap lanskap industri pariwisata, di mana Tuan Rumah perempuan Airbnb meraih pendapatan lebih dari Rp1,5 triliun (setara senilai USD 99 Juta).

Hal ini membuktikan adanya dampak signifikan yang mereka berikan dalam mendorong ekonomi lokal dan mendukung pertumbuhan komunitas.

Para perempuan ini tidak hanya memberikan pengalaman yang mengesankan bagi para tamu, tapi juga menciptakan pemberdayaan untuk orang di sekitarnya dengan membuka lapangan pekerjaan.  

“Perempuan mempunyai peran vital dalam membangun perekonomian, terutama dengan mendorong pertumbuhan dan transformasi sosial."

"Di Airbnb, kami berkomitmen membuat komunitas yang inklusif, beragam, dan setara untuk para Tuan Rumah dan tamu perempuan kami."

"Dengan menawarkan ruang yang aman, saling menghargai, dan ramah, Airbnb bertujuan untuk memberdayakan Tuan Rumah dan wisatawan perempuan, menjadikan pariwisata sebagai alat penting untuk pemberdayaan dan membangun koneksi di tingkat global,” ujar Amanpreet Bajaj, General Manager Airbnb Asia Tenggara, India, Hong Kong, dan Taiwan, lewat keterangan tertulis.

Di antara banyak Tuan Rumah perempuan yang luar biasa di Indonesia, ada dua Superhosts dari Bali, yaitu Citra dan Ayu.

Kedua perempuan ini memiliki minat yang sama dalam menyambut tamu di rumah mereka yang tercinta, dan membangun hubungan baik dengan para tamu yang berkunjung.

Setelah bekerja di industri pariwisata selama dua dekade, kini Citra menjadi Tuan Rumah properti miliknya di Airbnb

Foto: Airbnb

Setelah lebih dari 20 tahun bekerja di industri pariwisata, Citra berpindah ke kampung halaman suaminya di Tegalalang, Bali, di mana ia memulai perjalanannya sebagai Tuan Rumah Umah D' Alas. Awalnya, Citra ragu karena merasa properti miliknya terlalu sederhana.

Namun, berkat bantuan suaminya, Citra perlahan mulai mengubah pikirannya dan lebih bersemangat memulai menjadi Tuan Rumah.

Citra menyadari sebuah penginapan tidak hanya tentang tampilannya, tetapi bagaimana Tuan Rumah menyambut dan memberikan pengalaman terbaik saat tamu belahan dunia lain datang dan menginap di tempatnya.

Baginya, menjadi Tuan Rumah bukan hanya sebatas mendapatkan pemasukan. Ini adalah salah satu cara menyalurkan minatnya di industri pariwisata dan berbagi wawasan tentang budaya Indonesia kepada para tamu.

“Selain pemasukan yang didapatkan dari properti yang disewa, menjadi Tuan Rumah membuka peluang bagi kami dan bisnis lokal."

"Kami juga menawarkan tamu beberapa pelayanan tambahan seperti tur, pijat refleksi, dan makanan."

"Kami selalu memastikan seluruh tamu mendapatkan pengalaman yang terbaik, supaya mereka dapat menyelami indahnya budaya lokal dan menikmati perjalanan mereka sepenuhnya,” tutur Citra.

Foto: Airbnb

Ayu memulai perjalanannya menjadi Tuan Rumah 11 tahun lalu, ketika ia memutuskan mengambil peluang berbisnis dengan memanfaatkan kamar lebih di rumahnya. 

Selain menjadi Tuan Rumah penginapan, Ayu dan keluarganya juga menawarkan pengalaman berwisata yang kaya akan budaya lokal, seperti kelas memasak dan tur perjalanan.

Semakin lama Ayu membangun hubungan baik dengan tamu-tamunya, ia pun semakin terdorong untuk menambah wawasannya dan membagikan kecintaannya terhadap Bali, dengan menawarkan panduan wisata.

Saat ini, Ayu mengelola Baladeja Bungalow propertinya yang sering diincar turis, dan empat penginapan lainnya di Airbnb.

Citra dan Ayu mengakui, enjadi Tuan Rumah Airbnb membantu mereka berkembang, baik dari sisi pribadi maupun secara bisnis.

Mereka dapat mengasah kemampuan berbisnis dengan menerima tamu dan membangun hubungan yang baik dengan banyak orang.

Bagi Citra, menjadi Tuan Rumah mendorong wanita lebih produktif tanpa harus bekerja secara formal.

Berbagai macam properti dapat disewakan. Jika tidak ada properti yang tersedia, ada juga kesempatan untuk menjadi Rekan Tuan Rumah dari properti milik orang lain.

Hal yang terpenting adalah cara kita memperlakukan tamu yang berkunjung dengan baik, dan membagikan pengalaman budaya Indonesia yang autentik. 

Sama halnya dengan Ayu. Selama menjadi Tuan Rumah di Airbnb, Ayu berhasil membangun banyak koneksi dan berteman dengan tamu yang ia temui.

Bahkan, tidak jarang, Ayu bertemu dengan perempuan hebat lainnya. (*)