search:
|
PinTertainment

Menengok 3 Studio Film di Indonesia Berkualitas Hollywood

ragil dwisetya utami/ Senin, 24 Jun 2024 10:00 WIB
Menengok 3 Studio Film di Indonesia Berkualitas Hollywood

Ssalah satu studio film di Indonesia. Foto: Instagram@studioalamtvri


PINUSI.COM - Keberhasilan film-film Indonesia menembus kancah internasional, tidak bisa dilepaskan dari kerja keras para insan kreatif perfilman, rumah produksi, hingga berbagai fasilitas pendukung lainnya.

Termasuk, studio film sebagai salah satu sarana penunjang proses pengambilan gambar atau syuting.

Studio-studio film di Indonesia dibangun khusus sebagai lokasi syuting berbagai film.

Biasanya, di studio film terdapat berbagai latar atau bangunan yang bisa dibongkar-pasang, disesuaikan dengan kebutuhan latar syuting film, sehingga dapat menghasilkan gambar yang lebih real.

Mengutip dari laman Kemenparekraf, berikut ini 3 studio film Indonesia yang berkualitas Hollywood:

Studio Alam TVRI

Bisa dibilang, studio film ini menjadi studio paling legendaris di Indonesia.

Sebab, Studio Alam TVRI dibangun sejak 1980, dan mulai dijadikan lokasi syuting film sejak 1985 hingga saat ini.

Berlokasi di Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat studio film ini kerap menjadi lokasi pengambilan gambar sinetron garapan TVRI, dan film-film Indonesia lainnya, seperti Jelangkung (2001), Air Terjun Pengantin (2009), Trilogi The Raid (2011), Trilogi Merah Putih (2017), hingga Kuntilanak (2018). 

Sesuai namanya, lokasi studio film ini banyak area terbuka dengan luas sekitar 20 hektare, dan dikelilingi banyak pepohonan rindang, sehingga membuat lokasinya menjadi sangat asri.

Di Studio Alam TVRI juga terdapat bangunan-bangunan permanen yang kerap dijadikan lokasi syuting, termasuk deretan rumah-rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia. 

Studio Persari

Selain Studio Alam TVRI, Studio Persari termasuk studio film legendaris yang dimiliki Indonesia.

Lokasinya berada di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Persari merupakan singkatan dari Perseroan Artis Indonesia.

Studio film ini sudah ada sejak 1950, yang digagas oleh Djamaludin Malik, Bapak Industri Perfilman Indonesia sekaligus penggagas Festival Film Indonesia. 

Studio Persari kerap menjadi lokasi syuting banyak film, sinetron, dan FTV Indonesia.

Beberapa sinetron legendaris era 90-an yang pernah syuting di sini antara lain Balada Dangdut, Aku Ingin Pulang, Camelia, hingga Jay Anak Metropolitan.

Studio Persari ini juga sering dijadikan lokasi syuting FTV.

Studio Infinite

Studio film di luar Pulau Jawa ini, tepatnya berada di Kawasan Nongsa, Batam, digadang-gadang sebagai studio film terluas se-Asia Tenggara.

Sama seperti studio film lainnya, Studio Infinite juga memiliki banyak bangunan yang menjadi latar berbagai film Indonesia hingga film dan serial Hollywood.

Beberapa film yang pernah syuting di Studio Infinite antara lain Dead Mine (2012), Blackhat (2015), Beyond Skyline (2015), Buffalo Boys (2017), Headshot (2017), hingga serial HBO Grisse (2018).

Isi dari studio film ini juga komplet, mulai dari studio animasi, studio untuk membuat set dan atribut yang dibutuhkan dalam film, sound stage, area syuting indoor, dua panggung seluas 1.300 meter persegi, dan bangunan seperti hanggar bandara seluas 2.800 meter persegi. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: ragil dwisetya utami

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook