Kunto Aji dan Dokter Tirta Apresiasi Dirty Vote, Kubu Prabowo-Gibran Bilang Fitnah
![Kunto Aji dan Dokter Tirta Apresiasi Dirty Vote, Kubu Prabowo-Gibran Bilang Fitnah](https://asset.pinusi.com/foto_berita/thumb_8001707709221dirty_vote_2_1707652740.jpg)
Film Dirty Vote yang mengungkap dugaan kecurangan Pilpres 2024, menuai kontroversi. Foto: Istimewa
PINUSI.COM - Film Dirty Vote yang mengungkap dugaan kecurangan Pilpres 2024, menuai kontroversi.
Beberapa
tokoh publik seperti musisi Kunto Aji dan dokter Tirta Mandhira Hudhi, memberikan tanggapan mereka terhadap film tersebut.
Film Dirty Vote adalah film yang diunggah di YouTube pada Minggu (11/2/2024).
Baca Lainnya :
Film ini berdurasi sekitar 2 jam, dan menampilkan tiga ahli hukum
yang menjelaskan berbagai indikasi kecurangan yang terjadi dalam Pilpres 2024.
Film ini langsung viral dan ditonton oleh jutaan orang. Namun, tidak semua orang setuju dengan isi film tersebut.
Kubu paslon 2 Prabowo
Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mengecam film tersebut sebagai fitnah dan
hoaks.
Baca Lainnya :
Salah satu yang tidak terima dengan tuduhan fitnah tersebut adalah
musisi Kunto Aji. Lewat akun Twitternya, ia menulis:
“Dirty vote dibilang fitnah. Fitnah dari mana”
“Orang ini kliping berita yang dijelaskan orang-orang ahli sesuai
bidangnya. Coba ngebantu penonton ngerangkai informasi aja” Tambahnya
Cuitan Kunto Aji ini mendapat banyak respons dari warganet.
Sebagian besar mendukung pendapatnya dan mengapresiasi film Dirty Vote sebagai
bentuk pengawasan publik terhadap proses demokrasi.
"Setelah nonton dirty vote, diam dan netral bukanlah sikap
yang baik, ketika kecurangan sudah di pertontonkan dengan begitu
jelasnya," ujar @marsquia***.
"Wkwkwk kena tsunami fakta makanya dibilang fitnah,"
sindir @ilang***.
Selain Kunto Aji, dokter Tirta Mandhira Hudhi juga memberikan komentar tentang film Dirty Vote.
Ia menilai film tersebut adalah
sebuah karya yang patut diapresiasi, karena memberikan informasi yang penting
bagi masyarakat.
Namun, ia juga menyesalkan sikap kubu paslon 2 yang terburu-buru menuduh film tersebut sebagai fitnah.
Ia berpendapat hal itu justru
membuat film tersebut semakin diminati oleh orang-orang yang penasaran.
Film Dirty Vote masih terus menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Beberapa pihak meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) menindaklanjuti temuan-temuan yang ada di film
tersebut. (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Bianca Michelle Devierro