Tiga Suporter Arsenal Dilarang Menoton Pertandingan Sepak Bola Selama Tiga Tahun Gegara Nyanyikan Lagu Tragedi
Tiga suporter The Gunners dijatuhi hukuman larangan bermain selama tiga tahun setelah mengaku bersalah atas pelanggaran ketertiban umum. Foto: Unsplash
PINUSI.COM – Tiga penggemar Arsenal dilarang
menghadiri pertandingan sepak bola selama tiga tahun, karena
nyanyian tragedi.
The Gunners
mengonfirmasi pada Kamis (21/3/2024) malam, ketiga pendukung telah mengaku
bersalah atas pelanggaran ketertiban umum pasal lima, menyusul kekalahan 2-0
Arsenal di putaran ketiga Piala FA oleh rival gelar Liga Premier Liverpool di
Stadion Emirates pada 7 Januari, dan kemudian dijatuhi hukuman larangan menonton
sepak bola selama tiga tahun.
"Kami mengutuk keras perilaku yang menjijikkan ini."
Baca Lainnya :
"Kami telah bekerja sama dengan polisi untuk memastikan tindakan cepat diambil, dan kami menyambut baik perintah pelarangan sepak bola yang diberikan.”
"Kami
memiliki pendekatan tanpa toleransi terhadap nyanyian tragedi, dan akan selalu
memastikan tindakan tegas diambil terhadap mereka yang terbukti bersalah atas
perilaku tersebut," begitu pernyataan pihak Arsenal.
Isu nyanyian
tragedi muncul sekali lagi akhir pekan lalu di Old Trafford, saat Manchester
United mengalahkan Liverpool 4-3 setelah perpanjangan waktu, dalam pertandingan
klasik perempat final Piala FA antara rival sengit dari barat laut.
Greater
Manchester Police (GMP) mengatakan pada Rabu (20/03/24), seorang pria
telah didakwa dengan Pasal 4a Undang-undang Ketertiban Umum 1986 atas dugaan
nyanyian tragedi, dan telah dibebaskan dengan jaminan.
Dalam sebuah
pernyataan untuk menegaskan kembali kecaman keras mereka terhadap nyanyian
tragedi setelah pertandingan di Old Trafford, Asosiasi Sepak Bola (FA)
mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Kami menyadari adanya laporan tentang
nyanyian tragedi yang dilaporkan selama pertandingan Piala FA hari ini antara
Manchester United dan Liverpool, dan kami akan bekerja sama dan mendukung
Kepolisian Greater Manchester."
"Kami
mengutuk keras setiap nyanyian yang menyinggung, kasar, dan diskriminatif di
stadion sepak bola, dan kami bertekad untuk memberantas perilaku ini.”
Baca Lainnya :
"Hal ini sama sekali tidak dapat diterima dan dapat memberikan dampak yang bertahan lama dan merusak pada orang-orang dan komunitas dalam permainan kami."
"Ini harus dihentikan, dan kami mendukung klub mana pun dan para penggemar mereka yang mencoba memberantas hal ini dari teras stadion." (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fauzi Firmansyah