search:
|
PinHealth

Penelitian Ungkap Serangan Jantung Sering Terjadi pada Senin Pagi

wisnuhasanuddin/ Kamis, 01 Feb 2024 01:30 WIB
Penelitian Ungkap Serangan Jantung Sering Terjadi pada Senin Pagi

Serangan jantung menjadi penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian, dan bisa datang kapan saja dan di mana saja. Foto ilustrasi: freepik


PINUSI.COM - Serangan jantung menjadi penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian, dan penyakit ini bisa datang kapan saja dan di mana saja.

Namun, hasil penelitian menyebutkan, Senin pagi menjadi waktu paling rawan serangan jantung.

Organisasi kesehatan Inggris (British Cardiovascular Society) baru baru ini mengungkapkan penelitiannya yang melibatkan 10 ribu lebih pasien, dan hasilnya ditemukan lonjakan kasus ST-segment elevation myocardinal infarction (STEMI), salah satu jenis penyakit serangan jantung, datang di Hari Senin.

Kejadian ini disebut Blue Monday. Namun, para ilmuwan hingga saat ini tidak bisa menjelskan secara pasti, kenapa serangan jantung STEMI datang tiap Senin.

Tetapi, ilmuwan yakin hal itu berhubungan dengan ritme sirkadian yang mengatur siklus tidur bangun.

Dr Jack Laffan mengatakan, ada hubungan yang kuat antara penyakit serangan jantung STEMI menyerang di awal pekan kerja, namun ia sulit mendeskripsikan secara detail.

"Kami menemukan korelasi statistik yang kuat antara awal pekan kerja, dengan insiden STEMI."

"Ini sudah dideskripsikan sebelumnya, tapi masih membuat penasaran," kata Dr Jack Laffan

Di sisi lain, Dr Summer Chugh dari Heart Rhytm Center at Cedars-Sinai mengungkapkan penelitiannya, serangan jantung sering terjadi pada sore hari (31,6 persen). Di pagi hari hanya sekitar 13,9 persen, dan 27,6 persen pada malam hari.

Dr Summer Chugh juga membantah pernyataan serangan jantung datang menyerang di Hari Senin. Karena dalam penelitiannya, ia tidak menemukan lonjakan kasus pada hari tertentu.

"Saya pikir kita perlu sedikit perubahan dalam menjalani hidup, bekerja dan bermain, dalam kaitannya dengan kultur kita 24/7 kita, dan dampaknya bagi tubuh kita, dan apakah mungkin mengganggu beberapa ritme sirkadian kita," papar Dr Summer Chugh. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: wisnuhasanuddin

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook