PINUSI.COM - Eks calon presiden Anies Baswedan ogah disebut turun kelas, jika ikut berkompetisi pada Pilkada Jakarta, setelah gagal pada Pilpres 2024.
Baginya, semua kompetisi politik di negara ini tak bisa dikelompokkan dengan menempati pilpres sebagai kompetisi dengan level tertinggi.
Anies bilang, semua kompetisi sama saja, tak ada kategori dan pengelompokan, sehingga tak ada gelaran politik yang ditempati di level bawah setelah pilpres.
"Bila kompetisi pilpres itu dianalogikan seperti level, maka level di sebuah negara tidak ada yang lebih tinggi lagi."
"Pertanyaannya, apakah yang dikerjakan sesudah itu harus diartikan lebih rendah?"
"Sebelumnya, juga lebih rendah. Ada pilkada gubernur, menteri, kemudian ikut kompetisi yang diasumsikan naik," kata Anies Baswedan di saluran YouTube Bambang Widjojanto, dikutip pada Senin (13/5/2024).
Supaya lebih jelas, Anies Baswedan kemudian mencontohkan Prabowo Subiant.
Dia menyebut Ketua Umum Partai Gerindra itu tak bisa disebut turun kelas karena tetap menjabat sebagai Menteri Pertahanan, meski telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
Anies menegaskan, penilain terhadap sebuah kompetisi politik berdasarkan strata dan level adalah kekeliruan berpikir.
"Ketika sudah ditetapkan jadi presiden terpilih dan tetap jadi menteri, itu (mengalami) penurunan enggak tuh?"
"Opsi apa pun yang ada, pasti akan dianggap lebih rendah dari pilpres."
"Jadi, menurut saya tidak tepat bila menggunakan perspektif turun atau naik," paparnya.
Nama Anies Baswedan kembali muncul dalam radar calon gubernur Jakarta untuk Pilkada 2024, setelah langkah politiknya di pilpres tahun ini kandas.
Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu digadang-gadang bakal diusung NasDem, yang juga merupakan partai politik yang mengantarnya ke gelanggang pilpres.
Meski namanya santer disebut kembali bertarung di Pilkada Jakarta, Anies mengaku belum menjalin komunikasi dengan partai politik mana pun terkait Pilkada Jakarta, termasuk dengan Partai NasDem.
"Pertemuan ada, tapi belum ada pembicaraan lebih jauh."
"Memang sudah diungkapkan, makanya kita lihat kan untuk itu diperlukan beberapa ya, tidak bisa hanya satu (partai)," ucap Anies. (*)