PINUSI.COM - Kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, melibatkan lima kendaraan meliputi motor, mobil Feroza, serta bus pariwisata yang ditumpangi siswa SMK Lingga Kencana Depok.
11 orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.
Berikut ini beberapa fakta kecelakaan maut bus rombongan pelajar SMK di Subang:
Perpisahan Sekolah ke Bandung
Pihak SMK Lingga Kencana Depok menyebut rencana perpisahan ke Bandung adalah pilihan bersama antara pihak murid dengan guru.
Rapat mengenai lokasi perpisahan sudah sejak sebulan dilakukan, sebelum pengumuman kelulusan.
Rangka Bus Tidak Aman
Dalam peristiwa nahas ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa langsung bus tersebut.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan adanya perubahan spesifikasi dari bus biasa menjadi High Dekcer.
High Decker lebih tinggi dari bus biasa, yakni 3,5 meter, sedangkan bus biasa 3 sampai 3,3 meter.
Sehingga, perubahan spesifikasi tersebut dapat mempengaruhi kelimbungan kendar
Telat Uji KIR
Kadishub Wonogiri Waluyo menuturkan, bus ini terakhir kali melakukan uji KIR pada 6 Juni 2023, serta tidak lagi beroperasi di Wonogiri, sedangkan statusnya AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi).
Rem Tidak Berfungsi
Polisi melakukan penyelidikan bus rombongan siswa SMK di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Diduga dalam peristiwa tersebut ada rem yang tidak berfungsi.
Sopir bus, Sadira, juga mengaku rem bus sempat rusak dan diperbaiki saat beristirahat di siang hari.
“Saya memanggil montir, udah dicek montir aman, ya saya lanjutkan.
"Setahu saya kalau ini parah saya akan oper penumpang."
"Tapi sayang tiba-tiba rem tersebut bling saat masuk turunan pertigaan Sariater, hingga terjadi kecelakaan ini,” terang Sadira. (*)