search:
|
PinNews

Honda Jadi Pelipur Lara Atas Ketidakpastian Tesla

carrisaeltr/ Kamis, 11 Mar 2021 23:28 WIB
Honda Jadi Pelipur Lara Atas Ketidakpastian Tesla

Honda pelipur lara, berniat relokasi pabrik dan mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia (Foto: Honda)


PINUSI.COM – Honda jadi pelipur lara bagi Indonesia, berkenaan dengan kabar investasi Tesla yang tak kunjung ada kepastian. Apa lagi, perusahaan besutan Elon Musk telah memastikan akan bangun pabrik mobil listrik di India.

Boleh dibilang semangat dan harapan masyarakat pun kadung drop. Meski pun pemerintah masih coba meyakinkan bahwa Tesla tetap jadi berinvestasi, dalam bentuk pengembangan energy storage system (ESS). Sudah lah, mari lupakan Tesla.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membawa kabar baik pengibur hati dalam konferensi pers virtual pada Kamis (11/3/2021). Di kesempatan itu, Agus mengabarkan bahwa Indonesia akan mendapat investasi sebesar Rp 5,2 triliun dari Honda.

Perusahaan otomotif asal Jepang ini berencana memindahkan pabriknya dari India ke Indonesia. Agus juga mengungkapkan, bersamaan dengan relokasi pabrik Honda turut akan mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia.

"Ada (pabrik Honda yang akan direlokasi), nanti fasilitas produksi yang ada di India akan dipindahkan ke Indonesia. Honda juga memberikan komitmen untuk membangun model baru yang berbasis elektrik " kata Agus.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan salah satu yang menjadi pertimbangan pihak Honda adalah, indonesia punya peran penting dalam kegiatan ekspor otoparts atau komponen mobil dalam jumlah sangat besar. Sebab komponen tersebut, produksinya dilakukan di Indonesia.

"Komponen-komponen mobil ini diekspor dari Indonesia ke Thailand, Malaysia, Vietnam juga kepada Jepang sendiri, Pakistan, ada Saudi Arabia, ada tiga negara lain, totalnya 9 negara yang merupakan tujuan ekspor dari automotive parts yang diproduksi di Indonesia. Ini juga suatu hal yang didorong," papar Agus.

Agus juga menyampaikan bahwa pihak Honda sudah memberikan komitmen akan menambah negara-negara tujuan ekspor dengan memperkuat model baru yang akan dimulai 2022.

"Ada sekitar 31 negara, ada di Asia, di Afrika, Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Ini model baru yang akan dikembangkan di Indonesia yang akan diekspor ke 31 negara. Ini hanya diproduksi di Indonesia," tandas dia.



Editor: Cipto Aldi
Penulis: carrisaeltr

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook