PINUSI.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bicara soal memberantas judi online. Tak hanya dengan sanksi tegas, tapi juga literasi.

"Ini bahaya sekali. Jadi, edukasi antiperjudian itu harus terus kita galakkan. Dan kita harapkan ada efek jeranya ke depan. Jangan sampai kita menjadi masyarakat penjudi," katanya dikutip dari Biro Pers Sekretariat Wapres, Kamis (27/6).

Ma'ruf Amin merespons temuan PPATK. Di mana lebih dari 1.000 orang di lingkungan legislatif terjerat judi online. Dari DPR hingga DPRD.

Kata wapres, selain dilarangan agama, berjudi juga mengganggu produktivitas. Bikin orang jadi malas.

"Masyarakat penjudi itu kan malas, tidak kreatif, tidak memiliki semangat, ini bahaya sekali," ucapnya.

Karena itu, kata dia, pemerintah melihat fenomena judi online ini sebagai keadaan darurat. Harus segera ditangani.

"Maka dibentuk satgas yang terintegrasi. Tidak oleh satu instansi yang tadinya hanya oleh misalnya dari Kemenkominfo, dari kepolisian, tetapi kita integrasikan menjadi satu langkah yang terkoordinasi," ucapnya.

Sebab bahaya judi online sudah luar biasa dan juga menyangkut banyak kalangan. Bukan hanya anak muda, pengangguran, tetapi juga sampai ke anggota DPR dan sebagainya.

"Satgas sudah bertekad untuk melakukan tindakan-tindakan kepada semua pihak. Ya tentu kita ingin menghilangkan, paling tidak itu meminimalkan, mengecilkan peran-peran (judi online) ini. Kalau tidak ini berbahaya dan itu akan dilakukan secara terus-menerus, tanpa henti," tutupnya.