search:
|
PinTect

Ini Saran Bos AI Singapura untuk Pengembang Kecerdasan Buatan di Indonesia

andika/ Rabu, 01 Mei 2024 01:30 WIB
Ini Saran Bos AI Singapura untuk Pengembang Kecerdasan Buatan di Indonesia

Membangun AI di era setelah ChatGPT, berbeda dari era pra ChatGPT. Foto: pngtree/ingimage


PINUSI.COM - Dengan tema Artificial Intelligence & Machine Learning for Digital Economy and Finance in Indonesia, Bank Indonesia (BI) menggelar Hackathon BI 2024.

William Tjhi, Head of AI Singapore, berbicara di acara kick off dan seminar Hackathon BI 2024, tentang masalah yang akan dihadapi para peserta saat membangun AI, terutama LLM (Large Language Models).

Juga, membangun AI di era setelah ChatGPT, yang berbeda dari era pra ChatGPT.

William pertama kali menyatakan, motivasi untuk membangun AI harus jelas.

Ini karena membangun AI di zaman LLM seperti sekarang sangat mahal.

Jangan sampai produk yang dibuat hanya mengikuti model kompetitor, yang hanya akan membuang waktu dan uang.

Oleh karena itu, pada kenyataannya, model baru akan muncul dengan cepat dalam konteks pembangunan di bidang LLM.

Sarannya adalah untuk membuat sistem yang modular, sehingga saat muncul model baru, dapat dengan mudah diganti.

Selain itu, evaluasi sangat penting untuk mencegah kesalahan yang mahal.

Menurut William, jika pengembang menyadari kesalahan, hentikan segera dan jangan tunggu hingga biaya menjadi lebih besar. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: andika

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook