search:
|
PinTect

Energi Nuklir Dipakai untuk Dukung Teknologi Kecerdasan Buatan

andika/ Senin, 11 Mar 2024 00:01 WIB
Energi Nuklir Dipakai untuk Dukung Teknologi Kecerdasan Buatan

Sam Altman, CEO OpenAI Sam Altman, mendukung Oklo, startup pengembang energi nuklir.


PINUSI.COM - Selama bertahun-tahun, miliarder firma teknologi dan Silicon Valley telah mengalokasikan dana untuk pengembangan energi nuklir.

Salah satu tujuan pengembangan nuklir saat ini adalah mendukung transisi 'hijau' dengan menghasilkan daya berkelanjutan.

Namun, ada tujuan baru untuk pengembangan nuklir, yaitu mendukung teknologi kecerdasan buatan (AI).

Untuk dapat memproses banyak data dalam waktu singkat, AI membutuhkan server dan listrik berkapasitas besar.

Oleh karena itu, proyek pembangkit listrik tenaga nuklir sangat diatur.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah kemajuan dalam energi nuklir dan teknologi lain yang berkembang pesat dapat mengurangi emisi secepat kemajuan AI yang boros energi?

Peneliti memperkirakan, beberapa server AI membutuhkan 85 terawatt jam daya setiap tahun.

Jumlah ini melebihi kebutuhan energi tahunan negara kecil.

Oklo adalah salah satu startup pengembang energi nuklir yang dibekingi oleh CEO OpenAI Sam Altman.

Ia juga pencipta layanan ChatGPT yang populer.

Membangun sistem AI yang lebih murah dan ramah lingkungan adalah tujuan Oko. Ini akan memungkinkan pengembangan AI masa depan menjadi lebih berkelanjutan.

Selain itu, ia berinvestasi US$ 375 juta ke startup fusion nuklir Helion Energy, yang dipimpin oleh Altman.

Pada tahun sebelumnya, Microsoft juga setuju membeli energi dari Helion mulai 2028.

Sementara fusi menggabungkan inti atom untuk menghasilkan energi, klo, yang juga didirikan oleh Altman, lebih berkonsentrasi pada reaksi yang berlawanan, fisi.

Perwakilan Altman tidak memberikan pernyataan langsung mengenai masalah ini.

Di area rural Idaho, Oklo membangun powerhouse skala kecil untuk menyokong data center seperti OpenAI dan kompetitornya.

Selain itu, perusahaan juga menyuplai energi untuk berbagai penggunaan lain, seperti fasilitas industrial. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: andika

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook