Tidak Cuma Main Kembang Api, Ini Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru dari Berbagai Negara

PINUSI.COM, Jakarta - Perayaan tahun baru jadi salah satu perayaan yang paling ditunggu-tunggu. Bisa dibilang tahun baru jadi perayaan paling meriah untuk menyambut awal tahun. Biasanya Indonesia merayakan tahun baru dengan bakar-bakar jagung dan menyalakan kembang api. Tidak cuma Indonesia saja yang punya tradisi setiap tahun baru. Negara-negara lain juga punya tradisi unik yang untuk merayakan tahun baru.

Tradisi unik saat tahun baru dari berbagai negara

• Yunani, Menggantung Bawang di Pintu Rumah

Orang Yunani percaya dengan menggantung bawang di pintu rumah bisa mendatangkan keberuntungan. Bawang yang dipakai juga bukan bawang yang biasa dipakai memasak, melainkan bawang laut atau di Indonesia biasa disebut bawang dayak. Tradisi ini memiliki arti kelahiran dan pertumbuhan kembali.

• Denmark, Melompat dari Kursi

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Denmark sebagai lambang jikamereka sudah sampi di tahun yang baru. Tidak hanya itu, masayrakat Denmark juga memiliki tradisi lain seperti melempar piring ke tembok. Tradisi itu diyakini oleh masyarakat sana dapat membawa keberuntungan.

• Jepang, Membunyikan Lonceng 108 Kali

Tradisi ini disebut Joya no Kane yang dipercaya bisa mengusir kejahatan dan dosa manusia. Lonceng yang digunakan juga berukuran besar yang biasanya ada di kuil Buddha.

BACA LAINNYA : Tips Solo Traveling Anti Ribet, Cocok Buat Pemula dan Jomblo

• Afrika Selatan, Lempar Sofa ke Luar Jendela

Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Afrika Selatan ini dipercaya bisa menghempaskan di masa lalu dan mulai sesuatu yang baru. Ternyata tradisi ini sudah dilakukan selama sepuluh tahun loh. Tapi tenang aja sofa yang dilempar itu memang yang sudah tidak terpakai. Kalo pake sofa baru kan sayang juga ya.

• Siberia, Menyelam ke Danai Beku

Beda dari yang lain, masyarakat Siberia merayakan tahun baru dengan menyelam ke danau beku sambil menanam pohon. Tradisi ini dilakukan di Sungai Lena dan hanya dilakukan oleh penyelam profesional. Jadi bukan untuk masyarakat umum.

Gimana ada yang tertarik nggak buat ikut merayakan tahun baru dengan tradisi unik di negara-negara itu.

Editor : Cipto Aldi