search:
|
PinRec

Meracik Kopi, Asa, dan Bahasa Bersama Kedai Difabis di Terowongan Kendal Dukuh Atas

Rabu, 21 Jun 2023 10:30 WIB
Meracik Kopi, Asa, dan Bahasa Bersama Kedai Difabis di Terowongan Kendal Dukuh Atas

PINUSI.COM - Bagi pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line yang biasa turun di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Kedai Coffie & Tea yang terletak di Terowongan Kendal, Dukuh Atas persis di pintu keluar stasiun bukan sesuatu yang baru lagi.

Ya, Kedai Coffie & Tea mirip sebuah cafe yang menawarkan sajian berbagai menu pilihan mulai dari jenis-jenis kopi, teh, dan beberapa kue bagi pengguna Commuter Line yang lewat.

Kebanyakan rombongan kereta atau angker yang turun di Stasiun Sudirman adalah karyawan yang bekerja di seputar gedung jangkung di kawasan Sudirman.

BACA LAINNYA: Resep Sup Bola-bola Ayam Ala Chef Martin Praja, Mudah dan Menggugah Selera

Namun siapa nyana ternyata kedai sederhana yang bernama Difabis ini ternyata mempekerjakan mereka yang tuli lho!

Salah satunya adalah Syifa Arya. Teman tuli yang satu ini menolak berhenti untuk melakukan hal-hal yang ia yakini bisa membantu banyak orang.

Bahasa yang digunakan Syifa bisa menjadi berbeda dengan bahasa kebanyakan orang. Namun ia percaya, seperti apa pun rupa bahasa, yang terpenting adalah pesan yang terkandung di dalamnya dan pesan yang selalu ingin dia sampaikan adalah tentang semangat serta kebahagiaan.

BACA LAINNYA: Tiket Masuk Murah Meriah, Keraton Yogyakarta Pilihan Menarik Isi Liburan Sekolah

Cara Syifa merasa bahagia amatlah sederhana. Cukup dengan ia memiliki kesempatan untuk berkarya dan membuat orang-orang di sekitarnya tersenyum.

Ia selalu ingin bertukar perasaaan suka cita. Itulah alasan yang membuatnya bergabung bersama Difabis, sebuah UMKM yang digerakkan oleh kelompok disabilitas. Ia ingin terus berkarya dan menebarkan pesan-pesan kebahagiaan.

Syifa merasa bahwa Difabis adalah tempat yang baik baginya untuk mengaktualisasikan diri.

BACA LAINNYA: iPhone Bakal Pakai Kaca Super Kuat Tahan Banting, Tak Perlu Casing Lagi

“Saya bergabung dengan Difabis sejak Januari 2021 lalu. Saya sangat tertarik bergabung untuk belajar, berkarya, sehingga saya tahu bagaimana cara membuka bisnis dan mencari nafkah. Saya sangat senang melakukannya,” ujar Syifa ketika ditemui pada Sabtu (16/6/2023).

Kedai Difabis telah memberi Syifa kesempatan untuk mengembangkan diri dan membuat dirinya merasa tak berbeda dengan orang-orang di sekitarnya.

Ia merasa lebih percaya diri dan penuh semangat. “Saya tertantang untuk berjuang. Saya terus belajar bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk bekal di masa depan,” ucapnya.

BACA LAINNYA: Atta Halilintar dan Aurel Kompak Tonton Indonesia Vs Argentina Bareng Raul Lemos

Difabis merupakan sebuah usaha yang dibangun oleh Baznas (BAZIS) DKI Jakarta, berkat dukungan dana zakat, infak, dan sedekah masyarakat.

Rasa bahagia karena dapat berkarya juga ditunjukkan oleh M. Ananda Rizky, yang akrab disapa Kiky. Ia merupakan seorang teman tuli yang penuh semangat, sama seperti Syifa.

Mulanya pada Desember 2022, Kiky bergabung dengan Difabis untuk mencari pengalaman. Namun kini ia mulai menikmati profesinya sebagai barista dengan sungguh-sungguh.

BACA LAINNYA: Waspada! Guguran Awan Panas Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara

Kiky menganggap bahwa kopi yang ia sajikan merupakan salah satu caranya berkomunikasi. Ketika ia melihat raut wajah bahagia dari konsumennya, ia menilai bahwa pesan bahagia yang ia sampaikan dapat terbalaskan.

Hal itulah yang membuat ia yakin dengan tagline Difabis, “Karena kita sama, dan punya rasa”. Ia merasa setara dengan orang lain berkat profesi yang ia jalani saat ini.

“Saya sangat senang. Banyak manfaat yang saya dapat terutama bertambahnya pengetahuan. Saya sangat ingin belajar dan berkarya di dunia kopi. Saya ingin tahu lebih jauh,” ujarnya.

BACA LAINNYA: Pungli di Rutan KPK, Pengamat Minta Oknum Terlibat Ditindak Tegas Bahkan Jika Perlu Dipecat

Ia pun mengaku suka berada di lingkungan yang saling mendukung, sehingga dirinya dapat bekerja dalam tim maupun mandiri secara pribadi.

Difabis bukan hanya tempat menyajikan minuman dan makanan, tetapi telah menjadi ruang hidup tempat orang-orang berinteraksi dan belajar satu sama lain.

Di tempat ini sering kali diselenggarakan pelatihan bahasa isyarat. Kegiatan ini terbuka bagi siapa pun yang berminat.

BACA LAINNYA: Dikunjungi Kaisar Naruhito, Jokowi: Semoga Bawa Kesan Baik Bagi Persahabatan Indonesia-Jepang

Tak hanya itu, Difabis juga membuka berbagai peluang kolaborasi dalam pemberdayaan rekan rekan disabilitas.

Baru-baru ini, kolaborasi juga diselenggarakan antara Difabis dengan mahasiswa Pascasarjana Komunikasi Korporat Universitas Paramadina dalam hal peningkatan bisnis Difabis.

Beberapa program yang diselenggarakan antara lain peningkatan pemasaran, keahlian soft skill barista, hingga dukungan sarana dan prasarana. Kolaborasi ini bertujuan memberi peluang Difabis untuk berkembang lebih jauh.

BACA LAINNYA: Soal Kaesang Maju di Pilkada Depok, Airlangga Hartarto Bilang Itu Bagus-bagus Saja

Koordinator Pemberdaya Difabis, Gigin, mengatakan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk meningkatkan upaya pemberdayaan rekan-rekan disabilitas.

“Teman-teman disabilitas lebih sulit mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan teman-teman yang non-disabilitas. Dengan adanya Difabis dan berbagai bentuk kolaborasi, semoga kita dapat lebih banyak mendukung mereka,” ujarnya.

Gigin pun berharap Difabis dapat selalu menjadi ruang hidup yang penuh dengan kehangatan dan semangat berkarya.

BACA LAINNYA: Diisukan Meninggal, Begini Respons Gilang Dirga

“Kami berharap semakin banyak perusahaaan dan orang-orang baik yang mendukung kami untuk terus berkembang. Kami ingin rekan-rekan disabilitas lebih banyak mendapatkan kesempatan dan peluang untuk berkarya, bukan hanya di Difabis, tetapi di mana pun mereka berada,” ia menambahkan.(*)

https://pinusi.com/pintomotif/cara-rawat-radiator-mobil-secara-mandiri-dimulai-dari-periksa-warna-air/
Editor: Norman Meoko


Editor: norman66

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook