search:
|
PinRec

Bingung Bedakan Campak Dan Roseola?, Ini Bedanya!

andika/ Sabtu, 04 Feb 2023 10:03 WIB
Bingung Bedakan Campak Dan Roseola?, Ini Bedanya!

PINUSI.COM - Baik campak maupun roseola disertai dengan demam tinggi dan ruam, tetapi keduanya merupakan penyakit yang berbeda. Keduanya paling sering terjadi pada anak-anak. Campak bisa menyerang segala usia, dan roseola sangat jarang terjadi pada orang dewasa.

Meskipun campak dan roseola memiliki kesamaan, ada beberapa hal yang bisa berbeda. Contohnya adalah bagaimana gejala muncul dan penyakit berkembang.

BACA LAINNYA: Apa Sih Penyebab Bau Mulut ? Ternyata Ini Penyebabnya!

Agar tidak bingung, langsung saja pelajari perbedaan campak dan ruam roseola serta faktor lain yang membuatnya berbeda.

Campak

Campak adalah infeksi pernapasan yang sangat menular, menyebabkan ruam kulit seluruh tubuh dan gejala mirip flu. Jutaan kasus terjadi di seluruh dunia setiap tahun, mengutip KidsHealth.

Campak atau rubeola disebabkan oleh virus. Virus campak adalah bagian dari keluarga Paramyxoviridae, dan genus Morbillivirus serta kita dapat menyebarkannya melalui kontak langsung dan udara.

Karena penyebabnya adalah virus, tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Minum banyak cairan, banyak istirahat, dan terus di rumah untuk mencegah penyebaran infeksi.

BACA LAINNYA: Waspada! Presentase Stunting di Indonesia Tinggi, Simak Cara Mencegahnya!

Roseola

Roseola adalah penyakit virus yang seringnya menyerang anak kecil usia antara 6 bulan dan 2 tahun. Roseola juga dikenal sebagai penyakit keenam (sixth disease), exanthem subitum, dan roseola infantum.

Biasanya roseola ditandai dengan demam tinggi selama beberapa hari, diikuti dengan ruam yang khas saat demam turun.

Dua virus umum yang terkait erat dapat menyebabkan roseola adalah human herpesvirus (HHV) tipe 6 dan tipe 7. Virus-virus ini termasuk dalam keluarga yang sama dengan virus herpes simpleks (HSV), tetapi tidak menyebabkan luka dingin dan infeksi herpes genital yang dapat disebabkan oleh HSV.

https://pinusi.com/pinhealth/mencukur-bulu-bikin-tambah-lebat-mitos-atau-fakta/

Editor : Cipto Aldi



Penulis: andika

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook