search:
|
PinRec

5 Manfaat Tidur di Kamar Gelap, Salah Satunya Kurangi Kecemasan

Suneni/ Selasa, 11 Jun 2024 20:00 WIB
5 Manfaat Tidur di Kamar Gelap, Salah Satunya Kurangi Kecemasan

Cara sederhana untuk meningkatkan kualitas tidur adalah tidur dalam kegelapan. Foto: Freepik/rabusta


PINUSI.COM - Hal penting dari pola hidup sehat adalah tidur yang cukup.


Namun, berbagai keadaan dapat mengganggu tidur dan mengakibatkan kurang tidur.


Salah satu cara sederhana untuk meningkatkan kualitas tidur adalah tidur dalam kegelapan.


Sejumlah penelitian menunjukkan, tidur di ruangan dengan pencahayaan redup, lebih menenangkan dibandingkan tidur di ruangan dengan pencahayaan terang.


Suasana yang gelap dapat memberikan dampak relaksasi pada pikiran, sehingga membantu mengurangi ketegangan dan kecemasan.


Berikut ini beberapa manfaat tidur dalam kegelapan yang perlu diketahui. 


Tidur Lebih Baik


CDC menyatakan, jam sirkadian mengartikan cahaya sebagai isyarat untuk bangun, dan kegelapan sebagai isyarat untuk tidur.


Jika ingin tidur lebih nyenyak di malam hari, gelapkanlah kamar tidur. 


Dua jam sebelum tidur, hindari cahaya terang karena akan memudahkan tidur.


Kesehatan Mental


Ada beberapa keuntungan tidur dalam kegelapan, seperti meningkatkan kesehatan mental.


Tidur lelap selama 7-8 jam akan memberi tambahan energi, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan produktivitas.


Mengurangi Risiko Gangguan Tidur


Gangguan tidur muncul dalam berbagai bentuk.


Masalah tidur dikaitkan dengan masalah emosional dan fisik, menurut American Psychiatric Association.


Kemungkinan terjadinya gangguan tidur akan berkurang jika Pinusian mendapatkan tidur malam yang nyenyak.


Regulasi Hormon


Hormon melatonin lebih sedikit disekresikan saat terkena cahaya.


Sekresi melatonin dan ritme sirkadian seseorang dapat terganggu, bahkan oleh tingkat cahaya yang rendah.


Mengurangi Kecemasan


Gejala kecemasan bisa diredakan dengan tidur di ruangan yang gelap atau remang-remang.


Menurut NIH, paparan cahaya redup pada malam hari selama masa perkembangan pra-remaja, menyebabkan kecemasan dan perilaku seperti ketakutan di masa dewasa. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Suneni

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook