search:
|
PinRec

4 Tren Pariwisata 2024, Bleisure Diprediksi akan Terus Tumbuh

ragil dwisetya utami/ Kamis, 07 Mar 2024 06:00 WIB
4 Tren Pariwisata 2024, Bleisure Diprediksi akan Terus Tumbuh

Bleisure Travel (Foto; Dok Afair.com)


PINUSI.COM - Mengutip dari laman Kemenparekraf (6/3/2024), tren pariwisata 2024 akan cenderung membuat wisatawan memilih melakukan perjalanan yang mindful, berkesan dan penuh makna, serta berkualitas. Dengan kata lain, tren pariwisata 2024 diperkirakan mendorong wisatawan untuk mencari pengalaman baru, dan meninggalkan konsep berwisata yang konvensional. 

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf), Angela Tanoesoedibjo, menjelaskan ada empat tren pariwisata 2024 yang diprediksi dapat mendatangkan kunjungan dan pergerakan wisatawan.

Bleisure: Tren yang Terus Tumbuh Pascapandemi

Pascapandemi COVID-19, beberapa perusahaan di Indonesia memberi kebebasan pegawainya untuk bekerja dari mana saja. Adanya kebebasan tersebutlah dapat meningkatkan fleksibilitas para pekerja untuk tetap menyempatkan liburan singkat di sela-sela waktu bekerja.

Akhirnya, kesempatan tersebut menciptakan bleisure (business and leisure) sebagai salah satu tren pariwisata 2024 yang banyak diminati wisatawan. Munculnya tren pariwisata bleisure tentunya menjadi langkah awal yang sangat baik, terutama dalam meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara.

Mengingat, pegawai kantoran yang sebelumnya hanya duduk di meja kerja sepanjang hari, bisa bekerja sambil liburan di beberapa destinasi wisata impian. Seperti Bali, Labuan Bajo, Likupang, Borobudur, dan banyak lagi lainnya. Guna mengikuti alur dari salah satu tren pariwisata 2024 ini, pelaku pariwisata harus mulai atur strategi dengan memberikan paket bleisure.

Misalnya dengan menghadirkan paket destinasi MICE untuk kepentingan perjalanan bisnis, dengan rekomendasi destinasi wisata di sekitar lokasi acara.

Wellness Experience: Utamakan Kesehatan Mental saat Berlibur

Tren pariwisata 2024 berikutnya adalah wellness experience atau pengalaman wisata kebugaran. Meningkatnya popularitas tren wisata wellness experience tidak bisa dipisahkan dari pergeseran perilaku wisatawan pascapandemi COVID-19 yang semakin menyadari pentingnya kesehatan mental dan pengalaman spiritual. 

Dalam mendukung dan mewujudkan pengalaman wisata yang berkualitas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.

Harapannya, KEK Sanur dapat menjadi salah satu point of interest bagi wisatawan yang mencari pengalaman wellness tourism di Bali.

Deep and Meaningful: Pengalaman Wisata yang Bermakna

Deep and meaningful turut menjadi tren pariwisata yang diprediksi banyak diminati sepanjang tahun. Munculnya tren pariwisata ini dilatarbelakangi ketidakpastian selama pandemi COVID-19. Akibatnya, lebih dari 3/4 wisatawan dalam survei yang dilakukan oleh Booking.com menginginkan pengalaman wisata yang lebih berkualitas dan bermakna. 

Kabar baiknya, Indonesia terkenal sebagai negara dengan keindahan alam dan budaya yang sangat kental. Hal ini membuat Indonesia memiliki peluang sangat besar dalam mengembangkan storynomics tourism yang membantu membangun interpretasi dan imajinasi wisatawan pada sebuah objek wisata.

Sehingga, besar harapannya tren pariwisata ini membuat wisatawan yang berkunjung ke Indonesia mendapatkan pengalaman berwisata lebih berkesan dan penuh makna. 

Set-Jetting: Memberikan Rasa Bangga saat Berlibur

Saat ini banyak destinasi wisata yang dijadikan sebagai lokasi syuting beberapa film lokal. Siapa sangka, ternyata momen ini mendorong terciptanya tren pariwisata baru, yakni set-jettingSebagai gambaran, set-jetting adalah kegiatan berwisata dengan mengunjungi tempat-tempat syuting film yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Selain menikmati keindahan alam, bangunan arsitektur, maupun mengenal budaya yang kental, liburan ke destinasi wisata yang pernah menjadi lokasi syuting film. (*)  





Editor: Cipto Aldi
Penulis: ragil dwisetya utami

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook