search:
|
PinRec

4 Langkah Atasi Kelembapan di Rumah Agar Terhindar dari Alergi dan Masalah Kesehatan Lainnya

Sarah Salsabilla/ Senin, 06 Mei 2024 05:30 WIB
4 Langkah Atasi Kelembapan di Rumah Agar Terhindar dari Alergi dan Masalah Kesehatan Lainnya

Kondisi ruangan lembab bisa memicu berbagai masalah kesehatan, utamanya sistem pernapasan. Foto: Pinterest/huniford


PINUSI.COM-  Ancaman kesehatan tidak hanya datang dari yang terlihat, melainkan dari yang tersembunyi yang kerap kali terabaikan, seperti udara lembab.

Kelembaban dalam ruangan rumah, sering kali tak disadari kehadirannya.


Padahal, kondisi ruangan lembab bisa memicu berbagai masalah kesehatan, utamanya sistem pernapasan.

 

Mengutip laman Guardian, penyebab kondisi lembab di dalam rumah adalah kondensasi, yang terlihat sebagai tetesan air di jendela atau dinding.


Hal ini terbentuk ketika uap air di udara, dari pancuran dan bak mandi, ketel, dan wajan.


Ada juga peningkatan kelembapan dari air tanah yang tersedot ke dalam dinding, dan penetrasi kelembapan, yaitu masuknya air melalui struktur bangunan, misalnya melalui kerusakan atap atau pasangan bata, celah di sekitar pintu dan jendela, atau pipa dan talang yang tidak dirawat dengan baik.

 

Kelembaban bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.


Dokter melihat adanya depresi dan kecemasan pada orang yang tinggal di rumah yang dingin dan lembab.


Kondisi depresi dan kecemasan tersebut dapat mengganggu imunitas, fungsi hormon, serta sistem kardiovaskular.


Stres juga mendorong keinginan merokok, makan, serta konsumsi alkohol.

 

Kelembaban juga mempengaruhi bangunan dan perabotan, mendorong reaksi kimia dan kerusakan yang dapat melepaskan bahan kimia yang berpotensi bahaya ke udara yang dapat terhirup.

 

Selain itu, masalah utama kelembapan adalah memicu tumbuhnya bakteri, jamur, tungau debu dan virus tertentu yang bisa menyebabkan reaksi alergi.

 

Berikut ini 4 cara atasi kelembaban di rumah:

 

1. Memastikan ada ventilasi yang baik

 

Ventilasi yang baik memungkinkan sirkulasi udara lancar, sehingga dapat meminimalisir kelembapan ruangan.


Buka jendela secara berkala untuk mengatur aliran udara sehat di dalam ruangan.

 

2. Perhatikan kondisi lingkungan

 

Rutin periksa lingkungan serta area ruangan di rumah, termasuk kemungkinan adanya kebocoran atap atau kondensasi pada area tertentu.


Segera lakukan tindakan jika ada masalah tersebut, agar kelembapan tidak memicu pertumbuhan jamur dan bakteri.

 

3. Fokus bersihkan area yang rentan

 

Selalu perhatikan area yang rentan terhadap kelembapan seperti kamar mandi, dapur, kamar tidur, hingga area ruang keluarga.


Pastikan selalu membersihkan dan mengeringkan ketika terjadi hal yang bisa menyebabkan lembab.

 

4. Gunakan alat pengontrol kelembapan udara

 

Dehumidifier adalah alat yang bisa mengontrol kelembapan ruangan secara efektif.


Salah satu yang dapat menjadi pilihan untuk mengatasi kelembapan menengah hingga tinggi adalah Nostale Dehumidifier Grandia Pro.


Alat ini memiliki coverage area efektif hingga 80 m2, dan kapasitas daya tampung air 35L/D. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Sarah Salsabilla

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook