PINUSI.COM - Setelah hari yang sibuk, tentu kita menginginkan sesuatu yang panas. Jika badan lelah dan tidak mau masak, tidak jarang kita memesan makanan cepat saji atau fast food. Mulai dari ayam goreng, pizza, burger dan lainnya.
Masalahnya, banyak orang yang terlalu "nyaman" makan makanan cepat saji selama pandemi COVID-19. Padahal, makanan cepat saji memiliki segala macam bahaya jika dimakan terlalu sering. Studi terbaru menunjukkan bahwa makanan cepat saji buruk bagi hati atau kesehatan hati.
BACA LAINNYA: Karawang Punya 5 Curug Hits yang Wajib Kalian Kunjungi Bersama Keluarga
Di antara ribuan peserta, sebanyak 52 persen mengonsumsi makanan cepat saji. Dari persentase itu, sebanyak 29 persen mengonsumsi 20 persen atau lebih kalori hariannya dari fast food. Dua puluh sembilan persen dari peserta ini mengalami peningkatan lemak hati, catat para peneliti.
BACA LAINNYA: 5 Manfaat Pare untuk Kesehatan, Meskipun Pahit Tapi Khasiatnya Jangan Ditanya lagi Wajib Dicoba!
Oleh karena itu, para peneliti mencatat bahwa mengonsumsi lebih dari 20 persen makanan cepat saji memang menyebabkan steatosis. Selain berlaku untuk populasi umum, hasilnya tetap benar bahkan setelah disesuaikan untuk segala hal mulai dari usia hingga ras hingga aktivitas fisik.
Jadi, buat kamu yang masih suka makanan cepat saji, yuk stop atau batasi konsumsimu seminimal mungkin sebelum terlambat!
Editor : Cipto Aldi