PINUSI.COM - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bisa dialami siapa saja, baik itu laki-laki atau perempuan. Lalu jika terjadi KDRT, apa yang harus dilakukan?
Jika kamu atau keluarga terdekat mengalami kekerasan, sebaiknya jangan berdiam diri. Hal ini untuk melindungi korban dan menghindarinya dari kekerasan lagi.
Hubungi keluarga atau teman dekat
Jangan malu untuk meminta pertolongan. Hubungi orang yang mungkin terlintas di pikiranmu saat itu. Pastikan kamu menceritakan apa yang kamu alami. Ini bertujuan agar kamu bisa waspada jika terjadi hal yang darurat.
BACA LAINNYA: Kenapa Sih Detox Sosmed Penting?
Jangan terlihat lemah
Berpikirlah untuk mencoba melawannya. Jangan terlihat lemah dengan segala tipu daya kekerasan dari pasangan.
Pikirkan diri kamu di masa depan
Pikirkan hal-hal baik yang bisa kamu lalui saat terlepas dari kekerasan pasangan. Hal ini bisa memicu kamu keluar dari hubungan toxic. Pikirkan kebahagiaan dan masa depan bersama anak-anak tanpa cekcok atau kekerasan dari sang ayah.
Simpan barang bukti
Kumpulkan semua bukti benda, foto, video atau apa pun yang kamu alami. Ini bisa membantu kamu saat peradilan.
BACA LAINNYA: 5 Manfaat Afirmasi Diri untuk Bertindak Lebih Positif
Segera lapor
Segera lapor ke petugas terdekat atau lembaga layanan, karena semua korban kekerasan dilindungi oleh Negara. Kamu bisa meminta bantuan lembaga layanan perlindungan perempuan di wilayah kamu, untuk pendampingan jalur hukum yang ingin ditempuh.
Selain melaporkan langsung kasus KDRT, kamu bisa membuat laporan via daring ke SAPA 129. Layanan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ini dapat diakses melalui hotline 021-129 atau whatsapp 08111-129-129.
Editor : Costa Rando Masihin