PINUSI.COM – Cina tengah menghadapi krisis populasi di sebagian besar wilayahnya.
Hal itu disebabkan banyaknya wanita Cina yang lebih memilih berkarier dibandingkan menikah dan mempunyai anak.
Untuk mengatasi hal itu, wanita lajang di Cina diizinkan melakukan program bayi tabung.
BACA LAINNYA: 4 Jus Buah Penambah Berat Badan, Gemuk tapi Sehat
Cina memiliki 539 fasilitas bayi tabung yang dikelola oleh perusahaan umum dan swasta. NHC mengatakan akan mendirikan satu fasilitas untuk setiap 2,3 juta orang pada 2025.
Komisi Kesehatan Nasional Cina (NHC) tidak menanggapi permintaan komentar tentang liberalisasi akses IVF, walaupun sebelumnya NHC telah mengakui banyak wanita muda menunda rencana menikah dan memiliki anak.
Hal itu disebabkan tingginya biaya pendidikan dan membesarkan anak, berkontribusi terhadap penurunan angka pernikahan.
BACA LAINNYA: Profil Muhammad Zayyan Idol Kpop Asal Tangerang, Pernah Ikut Indonesian Idol
Prihatin dengan penurunan populasi Cina dalam 6 dekade dan penuaan yang cepat, penasihat politik Pemerintah Cina mengusulkan pada Maret mendatang, wanita lajang dan belum menikah harus memiliki akses ke pembekuan sel telur dan perawatan IVF, di antara layanan lainnya.
Dengan perubahan itu, perempuan yang belum menikah dapat mengambil cuti hamil berbayar dan menerima subsidi anak, yang sebelumnya hanya tersedia untuk pasangan yang sudah menikah. (*)
Editor: Yaspen Martinus