search:
|
PinNews

Tiru Warga Kepulauan Seribu, Tangguh Hadapi Pandemi

carrisaeltr/ Selasa, 02 Feb 2021 15:31 WIB
Tiru Warga Kepulauan Seribu, Tangguh Hadapi Pandemi

Warga Kepulauan Seribu tak menyerah dengan kondisi serba terhimpit dalam terpaan pandemi

PINUSI.COM – Kepulauan Seribu adalah salah satu wilayah destinasi wisata paling dekat dari Ibukota. Sebagai tujuan destinasi wisata sudah tentu harus memiliki daya tarik, khususnya ketersediaan cinderamata untuk bisa wisatawan beli sebagai oleh-oleh.

Warga Kepulauan Seribu menangkap peluang ini sebagai sarana meraup pundi-pundi rupiah sebagai wirausahawan. Seperti yang Haruan lakoni. Pria berusia 50 tahun ini adalah salah satu perajin di Pulau Harapan, Kelurahan Pulau Kepala, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.

Berbekal keterampilan dan ketekunannya, Harun mampu menghasilkan produk kerajinan tangan yang berkelas dan punya harga jual. Ada pun, kerajinan tangan besutannya antara lain miniatur kapal, miniatur situs keajaiban dunia dan hiasan dinding, dari ukuran sedang hingga besar dengan tingkat kesulitan yang bervariatif.

Hebatnya lagi, produk kerajinan besutan Harun ini, menggunakan barang bekas dari kayu dan bambu. "Saya memanfaatkan barang bekas dari kayu dan bambu yang terbawa arus ke pantai untuk dibuat suvenir. Semua handmade," tutur dia, melansir beritajakarta, Selasa (2/2/2021).

Terkait trik pemasaran, harun menjualnya di restoran apung miliknya, lokasinya tak jauh dari Dermaga Pulau Harapan, terkenal cukup ramai wisatawan yang berkunjung. Menuurut pengakuan Harun, usaha kerajinan tangan ini cukup menjanjikan.

Lebih lanjut dia menuturkan, dalam kondisi pandemi Covid-19, dia gencar mengajak tetangga dan kawannya untuk ikut menggeluti bisnis membuat kerajinan tangan. Dia pun aktif mengadakan pelatihan hingga menampung hasil karya kawan dan tetangganya itu untuk dipasarkan.

Dia pun berharap ke depannya bisa terus mendapatkan pembinaan dan dukungan pemasaran produk, dari pemerintah, agar hasil kerajinannya bise lebih terkenal lagi.  "Saya jual bervariasi harganya, dari satu juta rupiah hingga tiga juta rupiah, tergantung tingkat kesulitan. Ada saja wisatawan, termasuk dari mancanegara yang membeli sebagai cenderamata untuk dibawa ke negaranya," tutup dia.



Penulis: carrisaeltr

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook