Webinar PKJS-UI: Tantangan JKN Demi Keadilan Pembiayaan Kesehatan, Apa Rekomendasi Untuk Indonesia?

Oleh JC_AldiFriday, 22nd October 2021 | 11:49 WIB
Webinar PKJS-UI: Tantangan JKN Demi Keadilan Pembiayaan Kesehatan, Apa Rekomendasi Untuk Indonesia?

Pada Webinar PKJS-UI, Trihono mengatakan pengeluaran tetap tinggi untuk penerima manfaat JKN

PINUSI.COM - Pogram Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) salah satunya bertujuan memberikan perlindungan finansial khususnya biaya katastropik terhadap semua peserta dan penerima manfaat berhak mendapatkan perlindungan finansial.

Dalam rangka memperingati 17 tahun lahirnya Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang jatuh setiap tanggal 19 Oktober, Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) menyelenggarakan webinar diskusi publik terkait keadilan dalam pembiayaan kesehatan, Kamis (21/10/2021).

Dalam memperingati hal tersebut, PKJS-UI telah melakukan penelitian yang berjudul "Pembiayaan Kesehatan yang Bermanfaat Bagi Kaum Miskin: Evaluasi Ekuitas Pembiayaan dalam Sistem Kesehatan di Indonesia.".

PKJS-UI berbagi penelitian untuk menjadi diskusi kepada publik agar tidak menajdi bias penelitian yang sudah dilakukan.

Penerima manfaat JKN berhak mendapatkan berbagai layanan sebagai bagian dari paket manfaat dasar tanpa mengeluarkan biaya pelayanan, dan diharapkan Out of Pocket (OOP) akan lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan

Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) pada pada awal era JKN ada sedikit perbedaan Out of Pocket (OOP) pada penduduk miskin dibandingkan dengan penduduk proteksi finansial terhadap penduduk miskin untuk pengeluaran kesehatan masih rendah.

Artinya, pengeluaran penerima manfaat JKN terbilang tinggi dibandingkan dengan pengeluaran penduduk yang tidak menerima JKN.

Temuan-temuan dalam diskusi publik PKJS-UI

Peneliti Virginia Wiseman, Qinglu Cheng, dan Augustine Asante dari University of The New South Wales serta Dr. Trihono dari Thinkwell Institute Indonesia memaparkan hasil temuan kedalam diskusi publik.

Trihono mengatakan, “Memang secara nilai atau besarannya, efek penurunan dari JKN tersebut mungkin belum cukup memuaskan. Hal ini justru menunjukkan bahwa sistem JKN harus terus diperkuat ke depannya,” kata Trihono.

Qinglu Cheng seorang Analisis Insiden Pembiayaan Kesehatan 5 Tahun di Indonesia (2015-2019) juga memaparkan hasil studi bahwa distribusi keuntungan dari kesehatan di Indonesia sedikit pro-kaya di kedua tahun.

"Secara keseluruhan, distribusi keuntungan dari kesehatan di Indonesia sedikit pro-kaya di kedua tahun, walaupun indeks konsetrasi pada 2018 adalah 0,033 dan pada tahun 2019 adalah 0,036. Tidak signifikan secara statistik. Kemudian, mengenai kebutuhan kesehatan, yang termiskin di Indonesia (dua kuintil terbawah) menerima keuntungan lebih sedikit daripada yang terkaya."papar Qinglu.

Kemudian, pada tahun 2018, Augustine Asante mengatakan, manfaat kesehatan terbesar untuk masyarakat miskin yang sebagaian besar distribusi manfaat didorong oleh puskesmas.

"Kemudian OPD rumah sakit umum yang mengalami perubahan haluan yang substansial dengan manfaat bergeser dari menjadi sangat pro-kaya pada tahun 2018 (CI= -0,120) menjadi sedikit pro-miskin pada tahun 2019 (CI = -0,068)." papar Augustine.

Adapun rekomendasi yang diberikan oleh Trihono dalam diskusi tersebut dari sisi demand, perkuat sosialisasi terkait paket manfaat JKN kepada masyarakat luas, tingkatkan cakupan kepesertaan dari JKN, dan perbaikan regulasi terkait JKN yang memiliki tendensi untuk menghambat utilisasi.

Dari sisi supply, redistribusi peserta JKN dari puskesmas ke fasilitas kesehatan swasta dan fasilitasi terbentuknya klinik yang merupakan gabungan praktek mandiri (dokter praktek mandiri dan bidan praktek mandiri). (fe)

Terkini

Tekel Fred Ke Mees Hilgers Bikin Fans Timnas Ketar-Ketir
Tekel Fred Ke Mees Hilgers Bikin Fans Timnas Ketar-Ketir
PinSport | Friday, 4th October 2024 | 18:19 WIB
[Cek Fakta] Gibran Menungudurkan Diri, Anies Baswedan Gantikan Gibran
[Cek Fakta] Gibran Menungudurkan Diri, Anies Baswedan Gantikan Gibran
PinNews | Friday, 4th October 2024 | 18:09 WIB
Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Monas untuk Perayaan HUT ke-79 TNI, Ini Himbauan dari Polda Metro Jaya
Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Monas untuk Perayaan HUT ke-79 TNI, Ini Himbauan dari Polda Metro Jaya
PinNews | Friday, 4th October 2024 | 17:56 WIB
5 Oktober Diperingati Sebagai Hari Guru Sedunia, Rayakan Dengan Berbagi Ucapan Ini
5 Oktober Diperingati Sebagai Hari Guru Sedunia, Rayakan Dengan Berbagi Ucapan Ini
PinNews | Friday, 4th October 2024 | 17:34 WIB
Setelah Video Mesum Gorontalo, Kini Video Mesum Inses Kuningan Viral
Setelah Video Mesum Gorontalo, Kini Video Mesum Inses Kuningan Viral
PinNews | Friday, 4th October 2024 | 17:20 WIB
HUT Ke-79 TNI: Panglima TNI Agus Subiyanto Soroti Kesejahteraan dan Profesionalisme Prajurit
HUT Ke-79 TNI: Panglima TNI Agus Subiyanto Soroti Kesejahteraan dan Profesionalisme Prajurit
PinNews | Friday, 4th October 2024 | 11:25 WIB
Lirik Lagu Fuel - Eminem, Sindirian Keras Sang Rapper Dunia Untuk Kasus .PDiddy
Lirik Lagu Fuel - Eminem, Sindirian Keras Sang Rapper Dunia Untuk Kasus .PDiddy
PinTertainment | Friday, 4th October 2024 | 11:13 WIB
Lewat Lagu, Eminem Umumkan Kehamilan Sang Anak Hailie Jade Scott
Lewat Lagu, Eminem Umumkan Kehamilan Sang Anak Hailie Jade Scott
PinTertainment | Friday, 4th October 2024 | 10:53 WIB
Israel Perintahkan Evakuasi di Beirut, Serangan Udara Meningkat
Israel Perintahkan Evakuasi di Beirut, Serangan Udara Meningkat
PinNews | Friday, 4th October 2024 | 10:44 WIB
Panik! Happy Asmara Tidak Sengaja Makan Daging Babi
Panik! Happy Asmara Tidak Sengaja Makan Daging Babi
PinTertainment | Thursday, 3rd October 2024 | 22:24 WIB