PINUSI.COM - Indonesia baru saja menerima kunjungan Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi agama Katolik, yang berada di Jakarta dari 3 hingga 6 September 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari perjalanan apostoliknya ke Asia dan Pasifik. Selama di Indonesia, Paus Fransiskus memimpin sejumlah kegiatan penting, termasuk misa suci di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Sebagai Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus adalah pemegang gelar ke-266 dari jajaran Paus. Nama aslinya adalah Jorge Mario Bergoglio, dan ia berkebangsaan Argentina-Amerika. Selain memimpin Gereja Katolik, Paus juga menjabat sebagai kepala negara Kota Vatikan.
Mengapa Pope Disebut Paus di Indonesia?
Dalam bahasa Inggris, gelar untuk pemimpin tertinggi Gereja Katolik dikenal sebagai Pope, sementara di Indonesia, istilah yang digunakan adalah "Paus".
Istilah "Paus" berasal dari bahasa Latin Papa dan bahasa Yunani Kuno Pappas, yang berarti Ayah atau Bapak. Dalam bahasa Inggris, kata Papa kemudian berubah menjadi Pope, yang menggambarkan posisi spiritual pemimpin Gereja Katolik sebagai "Ayah Rohani".
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah "Paus" adalah serapan dari bahasa Belanda de Paus, yang memiliki arti serupa dengan Pope dalam bahasa Inggris. Istilah ini diadopsi selama masa kolonial, saat banyak misionaris Belanda menyebarkan agama Katolik di Nusantara, membawa serta istilah Paus dalam kosakata lokal.
Jadi dapat disimpulkan kalau istilah "Paus" merupakan serapan dari bahasa belanda yang menyebut Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik dunia sebagai de Paus, yang artinya sama dengan "Pope"