Pengamat Ketenagakerjaan Nilai Realisasi PBI Jamsostek Bisa Turunkan Angka Kemiskinan
![Pengamat Ketenagakerjaan Nilai Realisasi PBI Jamsostek Bisa Turunkan Angka Kemiskinan](https://asset.pinusi.com/foto_berita/thumb_80017062805356sslc2e9.png)
Program PBI Jamsostek diyakini dapat mendorong peningkatan cakupan jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek). Foto: Google
PINUSI.COM - Tadjudin Nur Effendi, pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menyatakan setuju program Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau PBI Jamsostek untuk pekerja informal, dapat membantu menstabilkan ekonomi para pekerja.
"Pastikan
nanti dalam regulasi lebih harus jelas dijabarkan kategori yang berhak menerima
dana bantuan tersebut, dengan kategori yang seperti apa," ujar Tadjudin, Jumat (26/1/2024).
Menurutnya, agar
cepat terealisasi, proses pematangan program PBI Jamsostek ini tidak boleh
berbelit di kementerian atau lembaga.
Baca Lainnya :
Sejalan dengan
Nur Effendi, Pakar Ketenagakerjaan Universitas Airlangga Hadi Subhan, menilai program PBI Jamsostek, terutama untuk pekerja informal, sangat positif
dan akan membantu pekerja dari segi kestabilan ekonomi.
"Tentunya
dengan adanya program ini, negara dapat menurunkan angka kemiskinan yang saat
ini berada di angka 9 persen. Percepatan program ini harus gaspol," kata
Hadi.
Sejauh ini, skema
penerima bantuan iuran (PBI) baru tersedia untuk program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN).
Ada total 43,83
juta pekerja miskin dan tidak mampu yang sudah terdaftar sebagai peserta PBI
JKN, tetapi belum terlindungi dalam program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
(Jamsostek).
Oleh karena itu,
program PBI Jamsostek diyakini dapat mendorong peningkatan cakupan jaminan
sosial ketenagakerjaan (Jamsostek).
Karena
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2023 tentang Peta Jalan Jaminan
Sosial Tahun 2023-2024, diproyeksikan jumlah penduduk Indonesia yang bekerja
mencapai angka 99 juta orang. (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Ade Irfa Avitri