search:
|
PinNews

Menjelajahi Pesona Gua Karst Batu Putih Kalimantan Utara

Minggu, 09 Jun 2024 10:46 WIB
Menjelajahi Pesona Gua Karst Batu Putih Kalimantan Utara

Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang (tengah) duduk di sebuah lempeng batu di dalam area Gua Batu Putih, Desa Karang Agung, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Bulungan, Kalimantan Utara, Sabtu (8/6). Foto: Antara


PINUSI.COM, TANJUNG SELOR - Kalimantan Utara (Kaltara) punya destinasi wisata Gua Karst Batu Putih. Letaknya di Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan.

Bagi yang belum tahu. Karst adalah daerah batuan kapur berpori. Sehingga air di permukaan selalu merembes dan masuk ke dalam tanah.

Nama geologis karst konon diambil dari kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Berdekatan dengan kawasan pariwisata Trieste.

Nah, Indonesia memiliki kawasan karst sekitar 15,4 juta hektare. Tersebar dari Aceh sampai Papua.

Seperti di Gunung Leuser (Aceh), perbukitan Bahorok  (Sumatra Barat), Pangkep-Maros (Sulawesi Selatan), pegunungan Cartenz (Papua) dan  kawasan Pegunungan Sangkulirang - Tanjung Mangkalia (Kalimantan Timur).

Selain itu juga ada di Kaltara. Di Tanjung Palas. Mengutip Antara, menurut para ahli, di sini dikelompokkan menjadi tiga satuan morfologi. Yaitu dataran alluvial, bergelombang dan perbukitan karst.

Menjelajah Gua

Nah, Sabtu (8/5) tadi, Gubernur Kaltara) Zainal A. Paliwang menjelajahi Gua Karst Batu Putih.

Perjalanan dari Tanjung Selor, pusat Kabupaten Bulungan sekitar 1,5 jam.  Ditempuh menggunakan kendaraan roda dua.

Perjalanan melewati jalan Trans-Kalimantan yang berliku. Dikelilingi panorama alam indah.

Setiba di lokasi objek wisata di Desa Karang Agung. Rombongan memasuki gua yang disambut stalaktit dan stalakmit. Memesona.


Setidaknya terdapat tujuh gua di kawasan tersebut. Masing-masing pinya keunikan dan daya tarik sendiri. FYI, untuk menjelajahi semuanya, butuh waktu seharian penuh.

"Ini baru tiga gua dan sudah memakan waktu dua jam setengah, belum semuanya," kata Zainal Plaliwang memberikan gambaran waktu yang dibutuhkan untuk menjelajahi gua kapur tersebut.

Gua Karst Batu Putih tak hanya indah. Tapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya. Kawasan ini merupakan salah satu harta karun alam di Kaltara yang patut dilestarikan.

Bersantai di Batu Tumpuk

Dari Desa Karang Agung, penjelajahan dilanjutkan ke desa sebelah. Yaitu Panca Agung. Posisinya di Kecamatan Tanjung Palas Utara. Di sini ada objek wisata alam Batu Tumpuk.

Destinasi ini menawarkan pesona batu-batu raksasa yang menjulang setinggi 50 meter. Strukturnya tersusun rapi.

Keindahan ini hasil karya alam selama ribuan tahun. Sehingga tak jarang mengundang rasa penasaran dan kagum bagi para pengunjung.

Suasana asri dan sejuk menyelimuti kawasan Batu Tumpuk. Pengunjung dapat menikmati momen dengan bersantai di bawah pepohonan, berfoto berlatar batu-batu raksasa yang eksotis. Atau bahkan menjelajahi area sekitar untuk menemukan spot-spot Instagramable lainnya.

Masih terbilang baru, Batu Tumpuk telah menjadi primadona wisata alam di Bulungan. Kebetulan akses jalan yang dilalui mudah menaiki motor. Hanya setengah jam dari Tanjung Selor.

Sebagai catatan. Kawasan wisata Batu Tumpuk belum fasilitas kuliner. Jadi, pengunjung mesti bawa bekal sendiri.

Jangan lupa, kalau mau ke sini, kostum harus pas. Pastikan nyaman digunakan untuk tracking. Tak kalah penting, jaga kebersihan.

"Mari kita jaga kelestarian alam Batu Tumpuk, karena keindahan alam ini adalah anugerah yang harus kita syukuri dan jaga bersama,” pesan Zainal.

Kunjungan Wisatawan Asing Meningkat

Biar kalian tahu. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, 3 Juni tadi merilis data kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Ada peningkatan.

Khusus untuk pintu keimigrasian Nunukan, jumlah wisman tercatat sebanyak 404 kunjungan pada April. Meningkat 66 angka dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, di Tarakan, tercatat 449 kunjungan wisman. Naik 251 dari bulan sebelumnya.

Secara keseluruhan, jumlah wisman melalui pintu keimigrasian Nunukan  dan Tarakan pada April mencapai 853 kunjungan. Meningkat 59,14 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Secara kumulatif, jumlah wisman ke Kaltara melalui pintu keimigrasian periode 2024 mencapai 3.429 kunjungan.

Namun perlu diketahui. Masih banyak wisman yang masuk ke Kaltara lewat pintu lintas batas (PLN). Jadi tak tercatat di Keimigrasian.

Karena itu, BPS bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Telkomsel untuk melakukan penghitungan otomatis. Menggunakan metode Mobile Position Data (MPD) untuk menghitung jumlah wisman.

Berdasarkan MPD, jumlah wisman datang ke Kaltara pada April 2024 mencapai 32.355 kunjungan. Turun 1,92 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Secara kumulatif, jumlah wisman MPD yang datang ke Kaltara periode 2024 sebanyak 121.041 kunjungan. Atau turun sebesar 20,05 persen dibandingkan 2023 yang mencatat angka sebanyak 151.398.

Pemerintah Kaltara terus melakukan berbagai upaya peningkatan. Salah satunya menjalin kerja sama dengan Tourism Development Corporation (ITDC) untuk meningkatkan investasi di sektor pariwisata.

Nota Kesepahaman (MoU) telah ditandatangani Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang dan Direktur Pengembangan Bisnis ITDC, Ema Widiastuti.



Editor: Fahriadi Nur

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook