search:
|
PinNews

MASKER DAN VAKSIN MASIH JADI PELINDUNG UTAMA BANYAKNYA VIRUS MUTASI COVID-19

Kamis, 09 Sep 2021 14:50 WIB
MASKER DAN VAKSIN MASIH JADI PELINDUNG UTAMA BANYAKNYA VIRUS MUTASI COVID-19

Pakai masker dan segera vaksin merupakan salah satu cara yang di yakini masih menjadi pelindung utama virus covid yang bermutasi

Pinusi.com - Vaksin dan Masker masih jadi andalan pemerintah dalam menangkal virus Covid-19. Pemerintah juga kembali mengingatkan bahwa disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan upaya proteksi diri dan hidup sehat pada masa pandemi ini.

Penerapan level PPKM saat ini secara Nasional berada pada tingkat asesmen situasi level 2. Pemerintah telah membuka aktivitas masyarakat secara bertahap meskipun tetap dengan disiplin protokol kesehatan. Karena, perkembangan virus yang dinamis selalu menuntut kewaspadaan, termasuk munculnya virus mutasi baru.

Reisa Broto Asmoro selaku Juru Bicara Pemerintahan dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru menuturkan ada 3 hal yang bisa jadi pelajaran pada wilayah PPKM level 2 yang masih disiplin serta konsisten menjalankan prokes.

Yang pertama, memakai masker dan mengajak masyarakat untuk taat prokes. Selain mencegah paparan droplet, dengan memperhatikan tingkat filtrasi serta efektivitas, masker juga menjadi alat pelindung polusi.

Yang kedua, Vaksinisasi. Percepat vaksinisasi tak berlaku hanya untuk lansia dan penyandang disabilitas saja, tenaga pendidik sebagai pendukung pembelajaran tatap muka (PTM) juga harus di percepat.

Terakhir, yaitu membatasi serta melakukan seleksi mobilitasi menggunakan aplikasi PeduliLindungi ketika menggunakan Fasilitas Umum. Menurut informasi, aplikasi ini berhasil menyeleksi ratusan ribu orang yang seharusnya beristirahat atau tidak boleh keluar rumah atau berkegiatan di ruang publik.

Melansir CNN Indonesia, Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Vaksinisasi Covid-19 Kementerian Kesehatan menuturkan info terkait jumlah dosis vaksin. Per 7 September 2021 sebanyak lebih dari 100 dosis vaksin di terima masyarakat sejak 13 januari lalu.

"Sekitar 70 juta untuk dosis pertama, atau mencakup 36,2 persen dari populasi target," ujar Nadia.

Ia juga mendorong agar masyarakat agar tak lagi menunda atau menolak program vaksinisasi dari pemerintah apapun jenis vaksinnya, karena sudah terbukti aman oleh kemenkes.

VARIAN BARU DENGAN TINGKAT MENULAR YANG LEBIH TINGGI

Untuk menyikapi kemunculan varian-varian baru mutasi virus Covid-19 dengan kemampuan menular yang lebih tinggi. Nadia menuturkan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan serta pemeriksaan

Untuk menyikapi kemunculan varian-varian baru mutasi virus Covid-19 dengan kemampuan menular yang lebih tinggi. Nadia menuturkan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan serta pemeriksaan

Untuk menyikapi kemunculan varian-varian baru mutasi virus Covid-19 dengan kemampuan menular yang lebih tinggi. Nadia menuturkan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan serta pemeriksaan Genome Sequencing terhadap kasus baru yang masuk ke Indonesia.

"Kemenkes melakukan pemantauan terhadap semua varian yang muncul, apakah itu variant of concern maupun variant of interest seperti Eta, Iota, Kappa, Lambda dan sebagainya, juga varian lokal yang muncul di Indonesia," ujar Nadia.

Baik Reisa maupun Nadia selalu mengingatkan pada masyarakat agar tidak lengah. Karena, gelombang serangan varian baru sangat mungkin terjadi, terutama bila masyarakat lengah.

"Masker adalah langkah pencegahan agar virus, varian apapun, tidak dapat masuk ke dalam tubuh kita. Sedangkan vaksinasi, menjadi perlindungan supaya terhindar dari terjadinya kasus berat yang memerlukan perawatan rumah sakit," kata Reisa menyimpulkan.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook