PINUSI.COM - Ketua Komisi V DPR Lasarus mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatasi persoalan harga tiket moda transportasi darat, laut, maupun udara, yang dirasakan masih mahal oleh masyarakat luas.

Lasarus mengungkapkan, harga tiket pesawat dan kereta api belakangan ini menjadi topik pembicaraan utama bagi rakyat yang hendak mudik Lebaran, agenda tahunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Hal itu disampaikan Lasarus saat memimpin rapat kerja Komisi V DPR, dengan agenda pembahasan kesiapan infrastruktur dan transportasi mudik Lebaran 2023, di Gedung Nusantara DPR, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Rapat kerja itu dihadiri oleh Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, serta Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan

BACA LAINYA: OJK Sudah Habiskan Anggaran Rp1,9 Triliun Dalam Tiga Bulan

“Ya bagi orang mampu tidak berat, Pak. Tapi bagi orang yang berkemampuan ekonomi terbatas, ini (harga tiket) masalah, Pak."

"Persoalan serius bagi keluarga-keluarga yang ingin mudik tapi ekonominya sangat-sangat terbatas."

Oleh karenanya, pemerintah menurut saya harus hadir dalam situasi ini,” tegas Lasarus, dikutip dari laman DPR.

Ia menegaskan, pemerintah harus mencarikan jalan keluar. Negara, lanjutnya, juga harus hadir dalam situasi seperti ini. Karena itu, ia meminta pemerintah mencermati betul soal tiket transportasi darat, laut, maupun udara. 

“Termasuk kereta api, karena ini yang menyentuh hajat hidup orang banyak. Semua kena Pak, ketika naik pesawat tidak ada dibedakan harga tiket orang miskin orang kaya orang setengah kaya, semua sama,” sambungnya.

BACA LAINNYA: Persiapan Mudik Lebaran 2023, Menhub Bahas Langkah Antisipasi Lonjakan Kendaraan di Jalur Tol Cikampek – Cipali

Lasarus juga mengingatkan Korlantas Polri memprioritaskan strategi rekayasa lalu lintas.

Korlantas Polri, kata Lasarus, harus benar-benar siap mengantisipasi bila nantinya terdapat potensi bottleneck di pusat titik-titk kemacetan. (*)

Editor: Yaspen Martinus