search:
|
PinNews

Didik Anak Kurang Mampu Hingga Jadi Tentara dan Polisi, Pangkostrad Apresiasi Keberhasilan Sekolah Darurat Kartini di Kolong Tol Ancol

Yohannes TH/ Sabtu, 06 Apr 2024 19:30 WIB
Didik Anak Kurang Mampu Hingga Jadi Tentara dan Polisi, Pangkostrad Apresiasi Keberhasilan Sekolah Darurat Kartini di Kolong Tol Ancol

Pangkostrad Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa melakukan kunjungan sekaligus berbuka bersama di Sekolah Darurat Kartini. Foto: PINUSI.COM/Yohannes


PINUSI.COM - Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, mengunjungi sekaligus berbuka bersama di Sekolah Darurat Kartini, di kolong tol Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Dalam kunjungannya tersebut, Pangkostrad mengaku sangat mengenal Sekolah Darurat Kartini yang dibentuk guru kembar Sri Irianingsih dan Sri Rossyati, yang memfokuskan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. 

"Saya datang ke sini dengan bunda kembar ini sudah dari 2004."

"Saya sama-sama program ini waktu bangunannya masih tenda-tenda, digusur sana-sini."

"Tapi memang intinya kepedulian bunda kembar ini terhadap pendidikan anak-anak yang tidak mampu," kata Saleh di lokasi, Jumat (5/4/2023). 

Menurut Saleh, keberadaan Sekolah Darurat Kartini di tengah masyarakat, perlu diapresiasi.

Bahkan, meskipun banyak peserta didik memiliki latar belakang keluarga berkekurangan, hal tersebut tidak membuat anak-anak tak bisa berprestasi. 

"Karena memang dulu sempat ada masalah kejelasan status anak ini."

"Sekarang saya belum tahu seperti apa, tapi mereka tidak ada akta, jadi belum mendapat bantuan-bantuan dari pemerintah."

"Ini kan harus ada kejelasannya. Ke depan saya berharap ada solusi terbaik, karena ini kan anak-anak kita juga, anak-anak yang punya masa depan yang punya harapan, yang tadi kita sama-sama dengar sudah ada yang jadi tentara dan polisi,"  ucap eks Pangdam Cenderawasih ini. 

Saleh menambahkan, dirinya juga sempat melakukan interaksi langsung kepada para murid.

Dirinya mengaku bangga dengan interaksi para anak didik.

Dengan melihat hal ini, dirinya menilai para pengajar telah berhasil melakukan perubahan yang tepat kepada masyarakat. 

"Luar biasa saya lihat, ternyata apa yang diajarkan bu kembar ini pendidikan dasar, mereka dapat melakukan itu sesuai dengan kemampuan, mungkin sama dengan sekolah-sekolah lain. Ini saya apresiasi," pujinya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Yohannes TH

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook