search:
|
PinNews

DPR Ungkap Risiko Pertambangan Ormas Keagamaan

Rabu, 26 Jun 2024 18:29 WIB
DPR Ungkap Risiko Pertambangan Ormas Keagamaan

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno (kanan) saat diskusi Polemik Pemberian Izin Pengelolaan Tambang Kepada Ormas Keagamaan di DPR RI. Foto: Dok. Fraksi PAN


PINUSI.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengungkap praktik bisnis sektor pertambangan memiliki sejumlah potensi risiko.

"Dari aspek operasional peningkatan kapasitas bagi ormas dan masyarakat dalam manajerial pengelolaan tambang," katanya di diskusi di DPR dipantau secara virtual di Jakarta, Rabu (26/6).

Eddy menerangkan kemudian dari aspek teknologi, pertambangan merupakan aktivitas yang kompleks. Karena itu, dibutuhkan penggunaan teknologi khusus dengan kapasitas sumber daya manusia yang memadai.

Adapun risiko dalam aspek keuangan, sektor pertambangan memerlukan modal yang dan pendanaan yang besar untuk mengoperasikan kegiatan pertambangan.

Selain itu, risiko pengelolaan keuangan dalam industri pertambangan seperti risiko fluktuasi harga komoditas yang naik-turun.

Bagian terpenting di antaranya risiko pengelolaan lingkungan, khususnya selama dan setelah beroperasi penambangan. 

Terlebih selama ini, ormas-ormas keagamaan konsisten menyerukan gerakan penyelematan lingkungan.

"Jangan sampai kepercayaan masyarakat tercederai karena dampak buruk pertambangan," ujarnya.

Terakhir, aspek risiko reputasi, menurutnya akan berpotensi terjadi konflik kepentingan antara tujuan sosial dan keagamaan dari ormas tidak selaras dengan tujuan ekonomi yang dijalankan oleh ormas.

"Hal ini berpotensi merusak reputasi dan kepercayaan masyarakat kepada ormas," katanya.

Pria yang juga Sekjen PAN ini menilai sebab selama ini ormas keagamaan selama ini cenderung pro energi hijau atau energi terbarukan.

"Banyak tokoh dan panutan masyarakat yang menjadi pengurus ormas keagamaan," pungkasnya.



Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook