PINUSI.COM – B117-UK, varian baru Covid-19 yang telah bermutasi. Kasus mutasi B117-UK pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020 silam. Terhitung sejak September - Desember 2020, varian baru ini jadi penyebab 60 persen kasus aktif Covid-19 di Inggris.
Menurut sejumlah laporan, gejala yang disebabkan lebih berat sehingga ada kemungkinan, vaksin Covid-19 yang ada tak mempan lawan varian baru ini. Greg Armstrong, Direktur Kantor Deteksi Molekuler dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengatakan hingga kini belum ada bukti bahwa varian virus ini lebih berisiko menyebabkan kematian.
"Dari apa yang kami ketahui berdasarkan pengalaman mutasi ini dan mutasi lainnya, kemungkinan tidak akan berdampak besar pada kekebalan yang diinduksi oleh vaksin, atau kekebalan yang ada dari jenis sebelumnya," imbuh Armstrong.
Fakta lainnya diungkap Henry Walke, dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Menurut dia, jenis varian terbaru dari SARS-CoV-2 yang bermutasi ini, terbilang 40 – 70 persen lebih menginfeksi dan menular. "Karena variannya lebih cepat menyebar. Hal itu bisa menyebabkan timbulnya lebih banyak kasus dan semakin membebani sistem perawatan kesehatan," ujar dia.
Di Januari 2021, beberapa negara melaporkan penemuan kasus varian baru virus SARS-CoV-2 ini. Di antaranya, Singapura, India, Malaysia, hingga Korea Selatan. Lalu, tepat satu tahun Indonesia terjangkit pandemi Covid-19, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengkonfirmasi bahwa mutasi B117-UK, varian baru Covid-19 telah ditemukan di Indonesia.
Hal ini dia umumkan di sela-sela acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca-Pandemi, Selasa (2/3/2021). Temuan dua kasus mutasi B117-UK ini, sambung Dante, berdasar pada hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel menggunakan metode pengurutan genom atau Whole Genome Sequence (WGS), yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir.
"Tadi malam (Senin—red) saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun pandemi, hari ini kita menemukan mutasi B117-UK (United Kingdom) mutation, di Indonesia. Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan dua kasus. Proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita," kata Dante.
Sikapi & Hadapi Dengan Tenang
Temuan kasus mutasi B117-UK ini ditanggapi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, dengan sikap tenang. Pria yang akrab disapa Ariza ini menegaskan bahwa varian baru Covid-19 tidak bisa ditangani secara parsial.
Pasalnya, klaim Ariza, persoalan tersebut tidak hanya menjadi masalah buat Indonesia tapi seluruh dunia. Dia pun mengajak warga Jakarta untuk menghadapi pandemi dengan bijak namun cepat bertindak.
“Tentu pemerintah DKI, terlebih pemerintah pusat, sudah menyiapkan berbagai konsep dan strategi penanganannya. Apa pun virus yang datang, yang hadir di lingkungan kita, di kota kita, di negara kita, harus kita hadapi,” jelasnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (2/3/2021)
Ariza turut menyampaikan, untuk sementara waktu Pemprov DKI Jakarta masih fokus pada penerapan PPKM Mikro. Menurutnya cara ini masih yang jadi paling efektif menekan laju penyebaran dan lonjakan kasus.
"Pengetatan pengendalian kan sudah ada PPKM mikro pada PSBB semuanya akan kita laksanakan. Sejauh ini angkanya terus menurun, mudah-mudahan ini pertanda yang baik, sekalipun belum sepenuhnya, tapi menurut fakta dan data ada peningkatan yang baik. Angka kesembuhannya terus meningkat sampai 95,4 persen, angka kematian turun 1,6 persen," ungkap dia.
Secara terpisah, juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmoto dalam jumpa pers mengatakan, saat ini pemerintah pusat sedang melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk menekan laju penyebaran.
Dalam mendukung upaya tersebut, masyarakat dia minta untuk tetap tertib, patuh dan disiplin protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 Wiku juga sampaikan, kesiap siagaan terhadap peluang ancaman ketahanan negara perlu menjadi perhatian utama seluruh lapisan masyarakat. Semangat gotong royong adalah kunci utama dalam penanganannya.
“Selanjutnya merupakan tanggung jawab kita semua untuk tetap mencegah penularan terjadi di tengah masyarakat dengan disiplin melakukan protokol kesehatan," ujar juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam jumpa pers, Selasa (2/3/2021).
Vaksin Efektif Pada B117-UK
B117-UK, varian baru Covid-19, diyakini 70 persen lebih menular dari pada varian sebelumnya. Sebab, mutasi SARS-CoV-2 itu mengalami replikasi lebih cepat di dalam tenggorokan. Hasil studi Universitas Birmingham Inggris menemukan, pasien mutasi B117-UK mempunyai viral load tinggi.
Viral load yang lebih tinggi ini, menurut laporan itu, dapat menentukan tingkat penularan subjek dan kemampuan virus untuk ditularkan. Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) melakukan survei dan menanyakan kepada orang-orang tentang, gejala yang mereka alami setelah terpapar.
Survei berlangsung pada periode 15 November 2020 hingga 16 Januari 2021. Selain itu, sejumlah ahli menyebut, pergeseran gejala mungkin karena dorongan sifat varian yang lebih menular dan menyebar lebih cepat di tubuh.
Hasil survei menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi mutasi B117-UK akan mengalami gejala berikut ini:
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Nyeri otot
Selain itu, menurut temuan Layanan Kesehatan Inggris (NHS) mengungkap, gejala yang beberapa pasien varian B117-UK alami:
1. Kelelahan dan merasa lesu
Para pakar Inggris menemukan pasien baru-baru ini lebih umum mengalami gejala Covid-19 kelelahan di awal terpapar. Kelelahan akibat infeksi varian baru Covid-19, dengan rasa pusing. Hal ini berdasar pada adanya sitokin dalam sistem kekebalan tubuh, respons dari reaksi infeksi yang menyerang tubuh. Efek samping melawan patogen dapat membuat tubuh merasa lelah terus menerus.
2. Mual hingga pusing
Selain itu, gejala neurologis seperti pusing, kelelahan, hingga mual juga terjadi pada pasien di Inggris. Sulit membedakan gejala ini dengan penyakit lainnya lantaran bisa juga terpicu oleh kondisi lain.
Namun, satu-satunya cara yang bisa lakukan saat muncul gejala mual hingga pusing di awal terpapar adalah istirahat yang cukup dan mengatur pola makan. Sebisa mungkin menghindari lebih dulu olahraga berat.
3. Nyeri otot
B117-UK, varian baru Covid-19 juga membuat para pasien mengalami nyeri otot. Jumlah kasus yang mengalami gejala COVID-19 nyeri otot ini juga meningkat dua kali lipat di Inggris. Sebenarnya, penyebab nyeri otot bisa terjadi karena myalgia.
Kondisi saat virus menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting. Adanya peradangan secara luas juga bisa menyebabkan nyeri sendi, rasa lemah dan nyeri tubuh selama terpapar. Jika mengalami gejala ini ada baiknya segera melakukan tes.
Selain tiga gejala tersebut, berikut gejala lain, hasil temuan Layanan Kesehatan Inggris (NHS):
1. Sakit (radang) tenggorokan
2. Diare
3. Konjungtivitis (mata merah)
4. Sakit kepala
5. Ruam pada kulit
6. Perubahan warna (discolouration) pada jari tangan dan kaki.
Selain itu, terdapat juga beberapa rumor yang turut mengiringi kehadiran varian baru Covid-19 ini. Salah satunya, menyebut bahwa gejala dari varian anyar Covid-19 ini, lebih berat sehingga ada kemungkinan vaksin Covid-19 tak mempan. Benar kah demikian?
Menanggapi, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, tindakan vaksinasi tetap efektif terhadap mutasi B117-UK, varian baru Covid-19. Dia menambahkan, bahwa varian baru ini juga tetap akan terdeteksi menggunakan uji PCR. "Tetap mampu mendeteksi dengan PCR. Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus) berbeda," kata dia. (*)