PINUSI.COM - Saat ini sedang berlangsung agresi militer Rusia terhadap negara Ukraina. Tepat hari ini sudah memasuki hari ke-13 Rusia melakukan invansi terhadap Ukraina, Rabu (09/03/2022).
Setidaknya ada 364 warga Ukraina yang tewas sejak Rusia menginvasi negara itu. Selain itu, PBB mengatakan, sedikitnya ada sekitar 759 orang mengalami luka-luka
Sisi lain dalam konflik tersebut bahwa Ukraina dan Rusia pernah tergabung dalam negara kesatuan yang sama dan memiliki bahasa bahkan kebudayaan yang hampir sama. Rusia dan Ukraina pernah tergabung dalam negara bernama Keivan Rus dan Uni Soviet.
Negara Rus Kiev/Kievan Rus
Pada tahun 880 sampai pertengahan abad 12 era Kekaisaran yang didirikan oleh Oleg dari Novgorod (daerah di Rusia), dan merupakan pangeran dari bangsa Varangia.
Negara bernama Rus Kiev ini mencakup tiga negara dimana dua negara tersebut sedang berkonflik yakni Belarusia, Ukraina dan Rusia. Pada abad ke - 13 negara ini menderita kekalahan atas bangsa Mongol dalam sebuah pertempuran di Sungai Kalka.
Rus Kiev kemudian digantikan oleh sejumlah negara kecil, seperti Vladimir Suzdal berdiri pada tahun 1168 dan Republik Novgorod berdiri pada tahun 1136.
Berdiri Uni Soviet
Pada 30 Desember 1922 Sosialis Soviet secara resmi mendirikan Uni Republik Sosialis Soviet yang umumnya dikenal dengan sebutan Uni Soviet tertera dalam "Perjanjian Penyatuan".
Uni Soviet meresmikan terhadap beberapa Republik Soviet yang ada pada tahun 1919 dan mendirikan pemerintahan federal yang tersentralisasi di Kota Moskwa (Rusia).
Pada 29 Desember 1922 beberapa negara ikut menyapakati menandatangani "Perjanjian Penyatuan" seperti, delegasi RSFS Rusia, RSFS Transkaukasia, RSS Ukraina, RSS Belarusia.
Lalu pada 30 Desember 1922 perjanjian tersebut disetujui oleh Kongres Soviet pertama dan ditandatangani oleh para kepala delegasi dari masing masing republik tersebut.
Kepala delegasi yang mendatangani perjanjian tersebut adalah Mikhail Kalinin (Rusia), Mikhail Tskhakaya (Georgia) Mikhail Frunze (Rusia), Grigory Petrovsky (Ukraina) serta Aleksandr Chervyakov (Belarusia).
Perjanjian tersebut memungkinkan penerimaan anggota baru, sehingga pada tahun 1940 republik yang menjadi anggota Uni Soviet bertambah dari empat menjadi lima belas.
Saat Uni Soviet sah beberapa struktur hirarki dibentuk kala itu, Kepala Negara yakni Mikhail Kalinin (Rusia), Kepala Pemerintahan Vladimir Lenin (Rusia).
Dalam sistem politik yang dianut, Uni Soviet memegang landana Komunisme, dan hanya memiliki satu partai yakni Partai Komunisme.
Walaupun Uni Soviet sebenarnya adalah suatu kesatuan politik dari beberapa republik Soviet dengan ibu kota di Moskow, nyatanya Uni Soviet menjelma menjadi negara yang pemerintahannya sangat terpusat dan menerapkan sistem ekonomi terencana.
Saat itu Uni Soviet melakukan invansi secara masif dimana beberapa negara diklaim oleh Uni Soviet seperti Estonia, Latvia, dan Lituania tetapi tiga negara ini menganggap mereka tidak pernah masuk ke dalam Uni Soviet.
Rusia menganggap Estonia, Latvia, dan Lituania sebagai republik konstituten legal dari Uni Soviet dan penerus negara-negara Baltik modern.
Negara negara yang tergabung dalam Uni Soviet
- Rusia
- Ukraina
- Belarusia
- Uzbekistan
- Kazakhstan
- Georgia
- Azerbaijan
- Lithuania
- Estonia
- Moldova
- Lativia
- Kirgistan
- Tajikistan
- Armenia
- Turkmenistan
Negara Uni Soviet Bubar
Pada tanggal 21 Desember 1991, sebelas republik (dengan republik kedua belas, Georgia, hadir sebagai pengamat) mendeklarasikan pembentukan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Almaty, Kazakhstan, yang mengakhiri keberadaan Uni Soviet.
Saat tahun 1990 Uni Soviet menjadi negara ke dua yang peringkat ekonominya cukup bagus, tetapi Uni Soviet bubar pada 26 Desember 1991 karena banyak faktor seperti mundurnya politik dan ekonomi berkepanjangan.
Ukraina Merdeka
Ukraina sempat memproklamirkan kemerdekaan pada awal 1919, tetapi kemerdekaan itu berumur pendek, karena mereka terlibat konflik tiga arah melawan pasukan dari Polandia dan Rusia.
Pada tahun 1922 Ukraina menjadi salah satu negara konstituen asli dari Uni Republik Sosialis Soviet dan ru mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1991.
Pasca merdeka, Ukraina menyatakan diri sebagai negara yang netral, tetapi masih mempertahankan kemitraan militer terbatas dengan negara Rusia, negara CIS (Persemakmuran Negara Negara Merdeka) dan kemitraan dengan NATO sejak tahun 1994.
Memasuki tahun 2000an pemerintah Ukraina mulai condong kepada NATO, dan bekerjasama yang mendalam dengan aliansi yang telah disusun oleh Rencana Kerja NATO
Kemudian Ukraina hendak bergabung dengan NATO dan menandatangani kesepakatan bergabung pada tahun 2002.
Mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych memandang Kedekatan NATO dengan Ukraina tarafnya sama dengan kedekatan Rusia, jadi ia memandang tidak perlu menjadi anggota NATO.
Pada tahun 2013, protes melawan pemerintah Presiden Yanukovych pecah di tengah kota Kiev setelah pemerintah membuat keputusan untuk menghentikan Perjanjian Asosiasi Ukraina - Uni Eropa dan menjalin hubungan ekonomi yang lebih akrab dengan Rusia. Keputusan ini memicu gelombang demonstrasi dan protes selama berbulan-bulan yang disebut Euromaidan.
Pada tahun 2014 jadi puncaknya revolusi Ukraina yang berujung tergulingnya Yanukovych. Peristiwa ini menimbulkan pencaplokan Krimea oleh Rusia pada bulan Maret 2014, dan Perang di Donbass pada bulan yang sama.
Keduanya masih berlangsung hingga Mei 2016. Pada tanggal 1 Januari 2016, Ukraina bergabung dengan Kawasan Perdagangan Bebas Menyeluruh dan Mendalam dengan Uni Eropa.
Alasan Rusia Invansi Ukraina
Dalam hal ini, Rusia selalu membayang bayangi Ukraina, karena Rusia menganggap bahwa Ukraina merupakan jantung sejarah masyarakat Slavia. Pasca runtuhnya Uni Soviet, Rusia masih romantisme masa lalu dan menganggap Ukraina bagian dari Rusia.
Dalam serangan militer yang dilancarkan oleh Rusia, Presiden Vladimir Putin menganggap bahwa Ukraina merupakan koloni dari Amerika Serikat.
Saat Uni Soviet runtuh pada tahun 1991 Rusia dan Ukraina memiliki pandangan politik yang kontrakdiktif.
Kemudian alasan lain, Rusia menolak NATO dan menolak Ukraina bergabung dengan NATO.
Maka hubungan atau politik luar yang dahulu tergabung dengan Uni Soviet salah satunya Ukraina, dipantau dalam segi politik hingga ekonomi oleh Rusia.