Waspadai 5 Gejala Keracunan Makanan Ini, dan Ketahui Cara Mencegahnya
Bersihkan makanan, hindari risiko. Foto: Freepik/KrishnaTedjo
PINUSI.COM -
Ketika menikmati hidangan di restoran, rumah makan, atau bahkan di rumah
sendiri, sering kali kita terlalu fokus pada rasa dan aspek gizi dari makanan
yang kita konsumsi.
Namun, kita sering kali lupa, kebersihan
makanan juga sangat penting untuk kesehatan kita.
Keracunan makanan adalah risiko yang nyata, ketika makanan terkontaminasi oleh virus, bakteri, atau zat berbahaya lainnya.
Baca Lainnya :
Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengenali
gejala-gejala keracunan makanan, agar kita dapat mengambil langkah yang tepat
untuk menanganinya.
Berikut ini lima gejala keracunan makanan
yang perlu diwaspadai.
1. Mual
dan Muntah
Baca Lainnya :
Mual dan muntah adalah reaksi pertahanan tubuh
terhadap adanya racun atau organisme berbahaya dalam makanan yang dikonsumsi.
Mekanisme ini bertujuan mengeluarkan
zat-zat beracun tersebut dari dalam tubuh.
Meskipun beberapa orang hanya mengalami muntah
sekali, ada juga yang mengalami berulang kali selama beberapa hari.
Ketika mengalami gejala ini, penting untuk
meningkatkan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi.
2. Demam
dan Menggigil
Demam dan menggigil adalah indikasi tubuh
sedang berusaha melawan infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau zat
beracun dalam makanan.
Demam terjadi karena adanya zat pirogen yang
diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh, atau oleh bakteri yang menginvasi tubuh.
Peningkatan suhu tubuh ini merupakan respons
alami untuk memerangi infeksi.
3. Nyeri
dan Kram Perut
Nyeri dan kram perut adalah gejala umum
keracunan makanan.
Nyeri biasanya terlokalisasi di sekitar batang
tubuh atau di bawah tulang rusuk.
Ini disebabkan oleh iritasi yang disebabkan oleh
zat beracun terhadap lambung dan usus.
Selain itu, otot perut bekerja lebih keras untuk
membuang zat beracun tersebut, yang dapat menyebabkan peningkatan rasa nyeri.
4. Diare
Diare adalah gejala yang sering terjadi pada
keracunan makanan.
Biasanya disertai dengan tinja encer, frekuensi
buang air besar yang meningkat, nyeri perut, dan kembung.
Diare dapat meningkatkan risiko dehidrasi, oleh
karena itu, penting untuk meningkatkan asupan cairan saat mengalami gejala ini.
5. Sakit
Kepala
Sakit kepala adalah gejala umum yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keracunan makanan.
Peningkatan risiko dehidrasi akibat diare dapat
menyebabkan sakit kepala.
Sakit kepala juga dapat disertai gejala lain seperti mual dan muntah.
Pencegahan Keracunan Makanan
Untuk mencegah keracunan makanan, ada beberapa
langkah yang dapat diambil, antara lain:
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan
setelah menyiapkan makanan.
- Memastikan makanan mentah, terutama daging,
dimasak dengan sempurna.
- Menyimpan makanan dalam suhu yang tepat untuk
mencegah pertumbuhan bakteri.
- Memisahkan makanan mentah dari makanan siap
saji untuk mencegah kontaminasi silang.
- Menghindari makanan yang kedaluwarsa atau
terlihat tidak segar.
Mengenali gejala keracunan makanan sangat
penting, agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat dalam penanganannya.
Jika mengalami gejala keracunan makanan yang
serius atau berkepanjangan, segera cari bantuan medis untuk evaluasi dan
perawatan lebih lanjut.
Kesehatan kita adalah prioritas utama, dan
pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Ade Irfa Avitri