search:
|
PinTertainment

Yokai Itsumade Sang Penanda Becanda Besar, Inspirasi Buah Iblis Gorosei Saint Marcus Mars!

Suneni/ Jumat, 22 Mar 2024 06:30 WIB
Yokai Itsumade Sang Penanda Becanda Besar, Inspirasi Buah Iblis Gorosei  Saint Marcus Mars!

Saint Marcus Mars dan Wujud Yokainya (foto:istimewa)


PINUSI.COM - Oda-sensei selalu mengambil cerita dari peradaban yang ada di dunia. Salah ia selalu mengambil kisah atau mitologi dari Jepang. Dalam mitologi Jepang, terdapat kisah yang menarik mengenai makhluk supernatural yang dikenal sebagai yokai. Salah satu di antaranya adalah Itsumade, yang menjadi inspirasi Oda-sensei untuk membebuat buah iblis untuk Saint Marcus Mars

Itsumade, yang secara harfiah berarti "sampai kapan pun," adalah yokai berbentuk burung yang konon tinggal di langit. Menurut cerita rakyat, Itsumade merupakan makhluk yang abadi, terbang di langit pada malam hari dengan sayap-sayapnya yang lebar. Konon, Itsumade muncul ketika terjadi peristiwa penting atau bencana besar, di mana keberadaannya dipercayai sebagai pertanda buruk.

Itsumade, Burung Seram Penanda Penderitaan | Berita Jepang  Japanesestation.com

Dalam penampilannya, Itsumade digambarkan sebagai burung besar dengan sayap yang meliputi langit malam. Keberadaannya sering dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa tragis atau kejadian besar yang memengaruhi kehidupan manusia. Kehadirannya dalam budaya populer Jepang juga sangat signifikan, dengan seringnya muncul dalam berbagai cerita rakyat, anime, manga, dan seni rupa tradisional, seringkali digambarkan sebagai simbol dari nasib buruk atau kehancuran.

Misteri yang mengelilingi Itsumade telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Jepang. Kisah-kisah mengenai kehadirannya yang menakutkan telah menjadi bagian dari tradisi lisan yang terus disampaikan dari generasi ke generasi.

Sosok Itsumade terasa cocok menjadi inspirasi untuk Saint Marcus Mars yang mendapat title Sang Dewa Lingkungan. Karena kehadiran dirinya membawa petaka sendiri untuk lingkungan yang ia kunjungi. (*)



Editor: Cipto Aldi
Penulis: Suneni

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook