PINUSI.COM - Kebiasaan belajar perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak dini.
Jika tidak, anak akan mudah merasa malas dan tidak suka belajar. Hal Ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua, ketika performa anak di sekolah turun.
Nah, sebelum terlanjur marah, ada baiknya Ibu dan Ayah mengetahui dahulu penyebab anak malas belajar.
BACA LAINNYA: 3 Jenis Makanan yang Bagus dan Buruk untuk Usus
Jangan terburu-buru menyalahkan anak ketika ia malas belajar.
Sebab, ada berbagai kemungkinan yang menyebabkan anak tidak suka belajar. Dikutip dari berbagai sumber, simak ulasannya berikut ini.
1. Gaya belajar yang kurang sesuai
Penyebab pertama anak malas belajar adalah karena gaya belajar yang diterapkan orang tua kurang sesuai dengan anak. Setiap anak memiliki cara belajar dan gaya belajar yang berbeda-beda.
Beberapa anak mungkin memerlukan bantuan visual untuk lebih memahami, dan beberapa lainnya harus mendengarkan agar ilmu yang disampaikan lebih mudah masuk.
Maka dari itu, para orang tua perlu memahami gaya belajar yang sesuai untuk anak, agar belajar menjadi kegiatan yang menyenangkan.
2. Lingkungan yang tidak mendukung
Lingkungan sekitar berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Lingkungan dalam hal ini bisa dimaknai sebagai lingkungan rumah, sekolah, maupun pertemanan anak.
Contohnya, orang tua di rumah dapat menjadi contoh bagi anak agar semangat belajarnya termotivasi.
Lalu, lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana yang nyaman, pembelajaran yang sehat, dan jauh dari perundungan.
3. Masalah dalam proses belajar
Penyebab malas belajar pada anak bisa disebabkan oleh masalah atau gangguan belajar yang dialaminya. Sehingga, kondisi ini membuat anak sulit menangkap atau memahami suatu informasi.
Beberapa gangguan belajar yang umum dialami anak adalah ADHD atau disleksia. ADHD ditandai dengan sejumlah gejala seperti sulit fokus, perilaku yang impulsif, dan hiperaktif.
Sedangkan disleksia merupakan kondisi yang menyebabkan anak menjadi sulit membaca.
4. Merasa bosan
Salah satu alasana anak tidak suka belajar atau mengerjakan PR, bisa jadi karena ia merasa bosan.
Hal ini bisa disebabkan karena media belajar yang kurang sesuai atau materi belajar yang tidak ia sukai, sehingga anak menjadi jenuh.
Oleh karena itu, para orang tua perlu memberikan motivasi agar anak semangat belajar, atau sesekali boleh diberikan reward ketika anak selesai mengerjakan tugasnya.
5. Bullying
Orang tua dan pihak sekolah perlu peka dalam melihat apakah anak memiliki masalah di sekolah, salah satunya bullying.
Dalam jurnal International Education Studies, bullying akan berdampak negatif terhadap prestasi akademik anak.
Anak yang malas belajar bisa menjadi salah satu tanda ia mengalami bullying.
Jadi, kamu perlu jeli melihat kondisi anak karena bullying tidak hanya fisik dan verbal, tetapi bisa juga melalui media sosial maupun lingkungan pertemanannya. (*)
Editor: Yaspen Martinus