search:
|
PinTect

Toyota, Mazda, dan Subaru Kolaborasi Lahirkan Mesin Baru Berteknologi Tinggi

Ratsongko/ Minggu, 02 Jun 2024 13:00 WIB
Toyota, Mazda, dan Subaru Kolaborasi Lahirkan Mesin Baru Berteknologi Tinggi

Toyota, Subaru, dan Mazda, mengumumkan upaya kolaborasi dalam melestarikan mesin pembakaran internal. Foto: Carscoops


PINUSI.COM - Produsen mobil Jepang seperti Toyota, Subaru, dan Mazda, mengumumkan upaya kolaborasi dalam melestarikan mesin pembakaran internal, dengan mengembangkan generasi baru powertrain yang bersih dan efisien.

Dibandingkan mengejar serangkaian mesin yang sama, masing-masing perusahaan akan fokus pada jenis powertrain uniknya, sambil berbagi teknologi.

Bila Toyota memiliki sekitar seperlima saham Subaru dan sekitar 5% saham Mazda, tak heran kerja sama ini bisa dilakukan.

Mesin generasi baru ini sengaja dirancang untuk elektrifikasi, dengan ukuran yang lebih ringkas dan kompatibilitas, dengan berbagai bahan bakar netral karbon, selaras dengan jalur menuju dekarbonisasi, seperti dilansir Carscoops.

Gabungan pendekatan multi-jalur perusahaan Jepang terjadi di tengah perlambatan kendaraan listrik global.

Hal ini menunjukkan ICE masih memiliki masa depan di dunia otomotif.

Subaru, Toyota, dan Mazda menegaskan, mereka akan tetap menjadi pesaing di arena produk, dan menawarkan mesin serta kendaraan unik.

Kolaborasi ini terjadi karena mereka sepakat karbon adalah musuh, sehingga siap memperluas pilihan kendaraan kepada konsumen secara global.

Dalam konteks ini, masing-masing perusahaan akan mengembangkan powertrain khasnya, seperti mesin boxer untuk Subaru, mesin inline-four untuk Toyota, dan mesin rotari untuk Mazda.

"Untuk memberikan pelanggan kami beragam pilihan guna mencapai netralitas karbon, kita perlu menghadapi tantangan dalam mengembangkan mesin yang selaras dengan lingkungan energi masa depan."

"Ketiga perusahaan yang memiliki aspirasi yang sama, akan menyempurnakan teknologi mesin melalui persaingan yang bersahabat," ujar Koji Sato, Presiden dan CEO Toyota.

Menargetkan dekarbonisasi ICE, perusahaan akan mengoptimalkan integrasi unit penggerak listrik pada powertrain masing-masing, sehingga mampu menghasilkan generasi hibrida baru.

Netralitas karbon juga akan dicapai dengan beralih dari bahan bakar fosil dan fokus pada solusi alternatif seperti bahan bakar elektronik, biofuel, dan hidrogen cair, yang telah diuji beberapa perusahaan otomotif.

Mesin pembakaran baru digambarkan sangat efisien dan bertenaga, serta menjanjikan peningkatan kinerja.

Ukurannya juga lebih kecil, sehingga memungkinkan model masa depan memiliki kap mesin lebih rendah dan aerodinamis yang lebih baik.

Para insinyur akan memastikan pabrik tersebut mematuhi peraturan emisi yang semakin ketat di berbagai pasar seluruh dunia.

Foto prototipe Crosstrek menampilkan sistem hybrid generasi berikutnya dari Subaru.

Sedangkan Toyota menunjukkan prototipe Prius dengan mesin 4 silinder 1.500 cc baru yang tengah dikembangkan, selain unit berkapasitas 2.000 cc.

Di sisi lain, Mazda memamerkan sistem rotary-EV yang menampilkan satu atau dua rotor, sehingga berfungsi sebagai pembangkit tenaga.

“Mencapai masyarakat netral karbon merupakan tantangan yang harus dilakukan oleh seluruh industri dan masyarakat Jepang secara keseluruhan."

"Selagi kami terus menyempurnakan teknologi elektrifikasi, kami juga akan menyempurnakan mesin yang berlawanan secara horizontal dengan tujuan menggunakan bahan bakar netral karbon di masa depan."

"Ke depannya, ketiga perusahaan yang memiliki aspirasi yang sama akan terus memajukan upaya mencapai keunggulan berkelanjutan dalam manufaktur mobil Jepang," kata Atsushi Osaki, Presiden dan CEO Subaru.

Masahiro Moro selaku Presiden dan CEO Mazda menyatakan, pihaknya akan terus menawarkan mobil menarik kepada pelanggan, dengan menyempurnakan mesin pembakaran internal untuk era elektrifikasi, dan memperluas kemungkinan multi-jalur untuk mencapai netralitas karbon.

"Mengingat kompatibilitas mesin rotari dengan elektrifikasi dan bahan bakar netral karbon, Mazda akan terus mengembangkan teknologi melalui kreasi bersama dan kompetisi, untuk memastikannya dapat berkontribusi secara luas kepada masyarakat," paparnya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Ratsongko

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook