search:
|
PinTect

Inilah 4 Fakta Seputar Black Box

Kamis, 14 Jan 2021 13:19 WIB
Inilah 4 Fakta Seputar Black Box

Sriwijaya Air Sj 182 alami kecelakaan. Untuk investigasi lanjut harus meneliti black box, apa itu? (Foto:Aviation24)


PINUSI.COM - Dunia penerbangan sipil tanah air kembali berduka, penerbangan Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak, jatuh ke laut di kawasan Kepulauan Seribu. Sudah jadi prosedur evakuasi dan identifikasi, tim pencari selalu berusaha keras menemukan black box atau kotak hitam.

Ada pun alasannya, agar semua hal terkait kejadian kecelakaan tersebut bisa terindentifikasi dengan jelas dan detail. Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah pihak berwenang untuk meneliti kotak hitam tersebut. Jadi, black box itu apa sih?

Kotak hitam atau black box adalah sebuah temuan teknologi yang sangat memudahkan penerbangan. Kotak hitam ini berisikan data rekaman suara yang berlangsung di pesawat selama menjalani rute penerbangan. Yuk kenali black box dan pahami fungsinya.

Tes ketahanan

Sebelum berada dalam setiap penerbangan, kotak hitam mengikuti beberapa rangkaian terlebih dahulu seperti ketahanan dalam air, kejatuhan objek, tahan api, terkena tabrakan, dan sebagainya

BACA JUGA: MUSIBAH SRIWIJAYA AIR SJ182 & CATATAN BURUK PENERBANGAN SIPIL INDONESIA

CVR & FDR

Ada dua tipe kotak hitam tersebut yaitu cockpit voice recorder (CVR) dan flight data recorder (FDR). CVR bertugas untuk merekam kecepatan pesawat, gagalnya suatu sistem, suara peringatan, suara sistem dan lain sebagainya. Sedangkan FDR merekam segala jenis suara yang berkaitan dengan keadaan dalam pesawat

CVR Bersifat Mengulang

Cockpit Voice Recorder berjenis looping yang artinya rekaman itu merupakan alat yang akan terus berulang. Sistemnya dengan menghapus yang lama kemudian menyimpan yang baru. Setiap 30 menit sekali materi lama akan terhapus dan tergantikan dengan yang baru. Beda jika CVR yang tersemat menggunakan solid-state, maka jangkauan merekamnya pun bisa bertahan sedikit lebih lama, yaitu 2 jam.

Tahan Banting

Karena benda sakral ini membawa informasi penting saat pesawat Sriwijaya Air mengalami crash, maka badan black box pun harus kuat. Material yang digunakan memiliki setidaknya tiga lapisan yang berisi crash survivable memory units (CSMU) agar dapat bertahan saat terjadinya kecelakaan.



Editor: Cipto Aldi

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook