Sultan Selangor dan Pemerintah Malaysia Kutuk Serangan Terhadap Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim
Faisal Halim disiram dengan cairan yang diyakini sebagai air keras, di sebuah mal populer di Kota Damansara di Petaling Jaya. Foto: Instagram@idextratime
PINUSI.COM – Faisal Halim, pemain sayap Tim Nasional Malaysia dan Selangor FC, mengalami luka bakar tingkat dua, setelah disiram cairan asam, di sebuah pusat perbelanjaan, Minggu (5/5/2024).
Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan mengonfirmasi penangkapan seorang pria berusia 20-an tahun, terkait insiden
tersebut.
Mohd Najwan Halimi, Ketua Komite Pemuda, Olahraga, dan Kewirausahaan Selangor, mengungkapkan Faisal sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena luka bakar di leher, bahu, lengan, dan dada.
Insiden itu terjadi di mal populer
di Kota Damansara, Petaling Jaya.
Pengurus Selangor FC memberi tahu Mohd Najwan, kondisi Faisal saat ini stabil.
Dia juga mengutuk serangan tersebut.
Baca Lainnya :
"Berdoalah agar Faisal diberi kekuatan dan keberanian untuk menghadapi kemunduran ini, dan semoga dia segera pulih," kata Najwan dalam sebuah pernyataan, kemarin.
Sementara,
Hussein mengatakan Faisal berada dalam kondisi stabil dan dirawat di
sebuah rumah sakit swasta.
"Kami
menerima informasi dari masyarakat pada pukul 17.51, seorang pemain sepak
bola nasional disiram dengan cairan yang diyakini sebagai cairan asam, ketika
dia berada di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Damansara," katanya, dalam
sebuah pernyataan pada 5 Mei, dan mendesak mereka yang memiliki
informasi untuk menghubungi ruang operasi polisi Petaling Jaya.
Menurutnya, polisi telah mengambil pernyataan dari tiga orang termasuk korban.
"Kami akan
memanggil beberapa saksi untuk direkam pernyataannya hari ini juga,"
katanya ketika dihubungi.
Ia juga
mengatakan, motif penyerangan masih dalam penyelidikan.
"Kami akan
mengajukan surat perintah penahanan terhadap tersangka untuk membantu
penyelidikan lebih lanjut," tambahnya.
Foto-foto cedera Faisal yang menjadi viral di media sosial mengundang kejutan dari para netizen, terutama karena insiden tragis tersebut menimpa seorang pemain sepak bola nasional.
Sultan Sharafuddin Idris Shah dari Selangor juga menyatakan keprihatinannya atas serangan air keras tersebut.
Pernyataan dari Istana Alam
Shah menegaskan, Sultan mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap Faisal.
"Yang Mulia,
sebagai pelindung Selangor FC dan Raja Muda Selangor Tengku Amir Shah sebagai
manajer Selangor FC, mengutuk keras tindakan tidak bermoral tersebut,"
kata pernyataan tersebut, menambahkan sultan juga ingin polisi
menyelidiki masalah ini, serta mencari tahu alasan di balik penyerangan tersebut, sehingga pelaku dapat segera ditangkap.
Pernyataan itu
juga menyatakan, penguasa ingin penyelidikan untuk melihat kemungkinan itu bisa menjadi tindakan jahat oleh kelompok yang terlibat dalam
pembangkangan sipil atau hooliganisme sepak bola.
"Yang Mulia
kecewa dan menganggap insiden tersebut sebagai sesuatu yang ekstrem karena
melibatkan nyawa olahragawan."
"Yang Mulia
khawatir jika insiden ini tidak segera ditangani dengan baik, maka akan terjadi
hal-hal yang lebih buruk di masa depan," bunyi pernyataan itu.
Sultan Sharafuddin juga mendoakan Faisal kembali sehat, sehingga dapat terus
bermain untuk Selangor FC.
Menteri Pemuda
dan Olahraga Hannah Yeoh juga mengutuk serangan itu.
"Saya
mengutuk keras serangan kekerasan terhadap atlet kami. Tidak ada kekerasan
dalam olahraga."
"Saya
mendesak @PDRMsia (polisi) untuk segera mengambil tindakan terhadap
tersangka," ucapnya di platform media sosial X.
Sementara,
Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) Hamidin Mohd Amin menyarankan
agar Faisal melupakan sepak bola untuk sementara waktu, selama proses
pemulihannya dari serangan asam.
Hamidin, yang
dijumpai oleh wartawan di rumah sakit pada 5 Mei, juga menyatakan kekecewaan
dan kesedihannya atas serangan yang menimpa Faisal, serta insiden lain yang
melibatkan pemain Harimau Malaya, Akhyar Rashid.
Akhyar, yang juga
bermain sebagai pemain sayap untuk Terengganu FC (TFC), mengalami luka di
kepala dan kakinya, setelah diserang oleh dua perampok di tempat tinggalnya di
Kuala Terengganu pada 3 Mei 2024. (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fauzi Firmansyah