Santos Ingin Bawa Pulang Neymar dari Al Hilal
![Santos Ingin Bawa Pulang Neymar dari Al Hilal](https://asset.pinusi.com/foto_berita/thumb_8001707800490Snapinsta_app_386401142_349797197390765_4683106196407998875_n_1080.jpg)
Santos ingin membawa bintang Al Hilal, Neymar, kembali ke klub itu, saat pulih dari cedera. Foto: Instagram@neymarjr
PINUSI.COM – Santos ingin membawa bintang Al Hilal,
Neymar, kembali ke klub itu, saat pulih dari cedera, menurut The Mail.
Mantan penyerang Barcelona dan Paris Saint-Germain ini hanya
tampil lima kali sejak kepindahannya ke Saudi Pro League, dan klub kampung
halamannya dikatakan ingin membujuknya kembali ke Brasil.
Neymar mengalami
robek pada ligamen anterior dan meniskus di lutut kirinya, saat bermain untuk
Brasil pada Oktober 2023.
Artikel tersebut
menyatakan, "Tim asal Brasil, Santos, sedang merencanakan sebuah langkah
untuk membawa Neymar Jr kembali ke klub, setelah ia pulih dari cedera lutut dan
menyelesaikan kontraknya di Arab Saudi.”
"Kesepakatan
Neymar saat ini di Al-Hilal berlangsung hingga 2025, namun Santos sudah
merencanakan kepindahan mantan penyerang Paris Saint-Germain itu.”
"Presiden
klub Marcelo Teixeira telah memulai pembicaraan dengan pemain berusia 32 tahun
itu, dan semuanya berjalan dengan baik.”
Baca Lainnya :
"Dia
mengatakan, 'Pembicaraan (dengan Neymar( sangat cepat, tetapi selalu
pembicaraan yang cepat akan memberikan dampak yang baik.’”
"'Untuk
kembali dan bermain di sini, ia harus pulih dengan baik dari cedera. Dia akan
melanjutkan pengalamannya di Arab Saudi dan kemudian kembali ke sini.’”
"Kepergian
Neymar bisa saling menguntungkan baginya dan klub, karena Al-Hilal sedang
berjuang mendapatkan tempat di dalam skuad.”
"Al-Hilal
telah menyelesaikan perekrutan bek sayap asal Brasil, Renan Lodi, pada bulan
Januari lalu, namun harus mengeluarkan Neymar dari skuad untuk mendaftarkan
pemain luar negeri lainnya.”
Baca Lainnya :
"Klub akan
dapat mendaftarkan kembali Neymar pada akhir musim, ketika dia kemungkinan akan
kembali dari cedera, tetapi masa depannya di Arab Saudi sekarang bisa
diragukan." (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fauzi Firmansyah