Waspadai Nyeri Sangat Hebat di Perut Bagian Bawah Saat Haid

Wanita kebanyakan merasakan kram saat haid. Foto: Pinterest
PINUSI.COM - Pinusian pernah dengar istilah Dysmenorrhea?
Dysmenorrhea adalah nyeri yang sangat hebat yang dirasakan di bagian bawah perut pada saat haid.
Kebanyakan wanita merasakan Dysmenorrhea saat haid.
Baca Lainnya :
Akun Tiktok @Hashem Al-Ghaili tentang period pain, menjelaskan mengenai Dysmenorrhea.
Untuk mengetahui apakah sakit atau nyeri yang dirasakan saat haid normal atau tidak, kita perlu mengetahui skala sakit tersebut.
Normalnya, nyeri dirasakan sejak beberapa jam sebelum atau pada saat hari pertama haid selama 48 -72 jam saja.
Baca Lainnya :
Jika lebih dari waktu tersebut dan sakit terus berlanjut, maka perlu dikonsultasikan kepada ahli.
Karena, bisa jadi ada yang salah dengan kondisi tubuh, bisa disebabkan oleh hormon atau bahkan diagnosa penyakit yang lain.
Umumnya wanita merasakan kram saat haid, dan tidak sedikit yang merasakan sakit sangat hebat hingga hilang kesadaran.
Sering kali,
wanita merasakan hormon yang berbeda-beda setiap bulannya, ada yang merasakan
sangat kesakitan, ada pula yang tidak.
Rentetan lain dalam proses haid adalah sakit kepala ringan hingga migrain, diare, dan nyeri seperti tidak bisa buang angin.
Sedangkan Dysmenorrhea adalah sakit atau nyeri perut bagian bawah yang sangat
intens.
Dysmenorrhea
terjadi pada saat lapisan dinding rahim luluh dan mengalami pelepasan,
sel-selnya mengeluarkan zat prostaglandin.
Dysmenorrhea yang disertai keluhan lain di luar siklus haid biasa disebut dengan Dysmenorrhea sekunder.
Keluhan
lain tersebut bisa berupa adanya pendarahan atau nyeri saat berhubungan intim.
Dysmenorrhea sekunder juga bisa menjadi penyebab beberapa penyakit seperti mioma uteri atau tumor pada rahim.
Bisa
juga kista endometriosis atau kista coklat dan Pelvic Inflammatory atau radang
panggul dan lain-lain.
Oleh sebab itu, apabila merasakan Dysmenorrhea, ada baiknya diperhatikan lebih lanjut, karena dikhawatirkan menyebabkan penyakIt. (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Sarah Salsabilla