search:
|
PinRec

Sehatkan Jantung Hingga Bebas Gula, Ini 5 Keuntungan Beralih dari Nasi Putih ke Nasi Merah

Suneni/ Selasa, 16 Apr 2024 11:30 WIB
Sehatkan Jantung Hingga Bebas Gula, Ini 5 Keuntungan Beralih dari Nasi Putih ke Nasi Merah

Beras merah merupakan biji-bijian utuh yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Foto: Freepik/New Africa


PINUSI.COM - Ada banyak manfaat kesehatan ketika mengganti nasi putih dengan nasi merah.


Beras merah merupakan biji-bijian utuh yang kaya serat, vitamin, dan mineral.


Kandungan serat yang tinggi ini memfasilitasi pencernaan yang lebih baik, mengontrol gula darah, dan meningkatkan rasa kenyang.


Beras merah juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih, sehingga tidak meningkatkan kadar gula darah.


Maka dari itu, beras merah merupakan pilihan yang terbaik bagi mereka yang menderita diabetes.


Berikut ini beberapa keuntungan beralih dari nasi putih ke nasi merah untuk kesehatan.


Jantung Sehat


Meningkatkan asupan magnesium dapat membantu mencegah sindrom metabolik dan hipertensi, serta mengonsumsi serat dari biji-bijian, terutama lignan dari beras merah dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.


Mengontrol Berat Badan


Beras merah membantu menurunkan berat badan, karena indeks glikemiknya lebih rendah dibandingkan nasi putih.


Kandungan serat yang tinggi pada beras merah mengurangi asupan kalori, meningkatkan rasa kenyang, dan mencegah makan berlebihan.


Tingkat Kolesterol Rendah


Beras merah terbukti menurunkan kadar kolesterol.


Dibandingkan nasi putih, beras merah dapat menurunkan kolesterol, meningkatkan resistensi insulin, dan menurunkan kadar glukosa dan insulin, menurut NIH.


Memperlambat Penuaan Dini


Sifat antioksidan vitamin E dan senyawa fenolik yang ditemukan dalam beras merah, dapat membantu mencegah kondisi kulit dari penuaan.


Menurut NIH, zat-zat ini juga dapat mengurangi peradangan dan menunda proses penuaan.


Bebas gula


Beras merah mengandung bebas gluten, sehingga cocok untuk penderita penyakit celiac, dan mereka yang alergi atau sensitif terhadap gluten gandum. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Suneni

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook