Perlu Diketahui Kandungan Temulawak untuk Jadi Obat Tradisional
Temulawak terbukti dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti mengatasi gangguan fungsi hati, hepatitis, menurunkan kolesterol. Foto : Pinterest
PINUSI.COM - Curcuma Xanthorrhiza Roxb alias temulawak biasa dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Manfaatnya dalam mengatasi banyak penyakit pun telah lama dikenal baik di dalam atau luar negeri.
Temulawak terbukti dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti mengatasi gangguan fungsi hati, hepatitis, menurunkan kolesterol, hingga penyakit akibat peradangan dan lain sebagainya.
Baca Lainnya :
Kandungan
temulawak untuk obat tradisional Menurut buku Khasiat & Manfaat Temulawak
karya Ahmad Said, sebagian besar tanaman temulawak dapat dimanfaatkan.
Namun,
bagian yang paling berharga dan kerap digunakan sebagai pengobatan tradisional
adalah rimpangnya.
Baca Lainnya :
Rimpang
temulawak memiliki zat kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak,
selulosa hingga mineral. Di antara komponen itu, yang paling banyak memiliki
kegunaan adalah pati, kurkuminoid dan minyak atsiri.
Baca Lainnya :
- Kandungan pati temulawak
Pati
merupakan komponen kimia terbanyak yang dapat ditemukan pada rimpang temulawak.
Kadar protein pati pada jenis rimpang ini lebih banyak dibandingkan tanaman lainnya yaitu sebesar 1,5 persen, sedangkan pati jagung hanya 0,8 persen, gandum 0,6 persen dan kentang hanya 0,4 persen, menurut studi Sidik di tahun 1999.
- Kandungan minyak atsiri
Penelitian
menunjukkan, kadar minyak atsiri pada temulawak tidak kurang dari 6 persen,
setelah melalui proses penyulingan.
Minyak
esensial temulawak ini memiliki khasiat sebagai kolagoga (peluruh empedu) dan
biasa digunakan sebagai campuran obat rematik hingga peradangan yang
lainnya.
- Senyawa kurkuminoid
Kandungan kurkuminoid pada temulawak terdiri atas kurkumin
dan desmetoksikurkumin.
Senyawa
ini berbeda dengan kandungan kurkumin pada kunyit, karena tidak beracun,
bermanfaat bagi sekresi empedu (kunyit tidak memiliki manfaat untuk itu).
Kurmuminoid
juga memiliki aroma khas dan biasa dijadikan serbuk sebagai campuran obat
herbal.
Editor: Cipto Aldi
Penulis: Sarah Salsabilla