Panduan Orang Tua Menghadapi Anak yang Terlibat Geng Sekolah
Menjadi orang tua dalam era geng sekolah memerlukan kebijaksanaan dan keterlibatan aktif. Pahami, bimbing, dan bersinergi dengan sekolah untuk membantu anak menghadapi tantangan ini. Foto: Pinterest/Vecteezy
PINUSI.COM - Remaja dan fenomena geng sekolah menjadi
perhatian serius bagi orang tua dan pihak sekolah.
Belakangan ini, kisah putra presenter terkenal, Vincent
Rompies, yang terlibat dalam geng sekolah di BINUS, mencuat ke permukaan dan
mengundang pertanyaan tentang bagaimana orang tua seharusnya menghadapi situasi
ini. Yuk, simak!
Mengapa Geng Sekolah Terbentuk?
Baca Lainnya :
Banyak kasus geng di lingkungan sekolah melibatkan murid
yang berada dalam masa SMA. Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana,
menjelaskan bahwa geng ini mungkin sudah ada sejak SD atau SMP, tetapi semakin
terlihat aktif selama masa SMA. Remaja SMA memiliki lebih banyak waktu dan
kebebasan, dan menjadi bagian dari geng dapat menjadi bagian dari pencarian
identitas remaja yang sedang mencari jati diri.
Bagaimana Orang Tua Menghadapi Anak yang Masuk Geng
Sekolah?
Ketika anak terlibat dalam geng, orang tua dihadapkan
pada pilihan sulit. Psikolog anak, Vera, menyarankan beberapa opsi. Pertama,
menghindari situasi tersebut; kedua, menolak tawaran secara tegas; ketiga,
meminta bantuan orang tua atau guru untuk intervensi. Pentingnya orang tua
memahami tujuan anak dalam bergabung dengan geng dan kegiatan yang dilakukan
oleh geng tersebut tidak boleh diabaikan.
Jika anak tertarik bergabung dalam geng, orang tua perlu
memahami motivasi mereka. Pahami apa yang ingin dicapai anak dan sejauh mana
kegiatan geng tersebut mengganggu kehidupan belajarnya. Melibatkan diri dengan
guru dan sekolah adalah langkah bijak untuk memantau dan mengatasi masalah geng
di lingkungan mereka.
Pendekatan
Sekolah Terhadap Masalah Geng
Bagaimana sekolah seharusnya menanggapi geng-geng ini?
Menetapkan aturan yang tegas adalah langkah awal, tetapi memecah geng-geng yang
sudah menjadi bagian dari lingkungan sekolah bisa menjadi tantangan tersendiri.
Keterlibatan alumni yang terkadang masih terhubung dengan geng dapat menjadi
solusi, membantu mengawasi dan mencegah penyebaran geng di sekolah.
Memberlakukan aturan tegas kepada siswa yang terlibat
dalam geng juga diperlukan. Konsekuensi yang jelas seperti diskors, pengurangan
nilai, atau bahkan kehilangan kesempatan untuk mengikuti ujian masuk perguruan
tinggi dapat menjadi detterent efektif.
Dampak Positif dan
Negatif Geng Sekolah
Dibalik eksistensinya, geng-geng sekolah memiliki sisi
positif dan negatif yang harus dipertimbangkan. Keberadaan geng bisa membantu
mengembangkan kekompakan dan melatih kemampuan berorganisasi, namun juga dapat
menyebabkan gangguan fokus belajar, penanaman nilai-nilai negatif seperti
kekerasan, dan penyalahgunaan kekuasaan.
Bagaimana Orang
Tua Harus Bertindak?
1. Pendekatan Terbuka dan Pemahaman: Berbicaralah secara terbuka
dengan anak. Dengarkan tanpa menghakimi dan pahami motivasi mereka.
2. Bimbing dan Sediakan Alternatif Positif: Berikan bimbingan positif dan ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan yang lebih sehat seperti ekstrakurikuler atau komunitas berdasarkan hobi.
3. Keterlibatan Aktif dengan Sekolah: Kenali lingkungan pertemanan
anak, pantau kegiatan geng, dan berkomunikasi dengan guru serta pihak sekolah.
4. Pahami Dampak Positif dan Negatif: Diskusikan dampak positif dan
negatif dari keanggotaan dalam geng dan bantu anak memahami konsekuensinya.
Hanya dengan kerjasama semua pihak, masyarakat dapat
menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan generasi masa
depan. (*)
Editor: Cipto Aldi
Penulis: Ade Irfa Avitri