PINUSI.COM - Protein adalah nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Nutrisi ini juga dikenal sebagai asam amino.
Protein membantu membangun dan memperbaiki otot dan tulang serta membuat hormon dan enzim.
Protein juga membantu membuat antibodi, yang melawan infeksi dan membantu menjaga kesehatan sel.
National Academy of Medicine merekomendasikan orang dewasa mendapatkan minimal 0.8 gram protein untuk setiap kilogram berat badan per hari.
Berikut ini beberapa tanda Pinusian tidak mendapatkan cukup protein dalam makanan.
1. Pembengkakan
Menurut WebMD, salah satu tanda paling umum jika tidak mendapatkan cukup protein adalah pembengkakan (juga disebut edema), terutama di perut, tungkai, kaki, dan tangan.
Ini karena protein yang bersirkulasi dalam darah, albumin khususnya, membantu mencegah penumpukan cairan di jaringan.
2. Perubahan Suasana Hati
Otak kita menggunakan neurotransmitter untuk menyampaikan informasi antar-sel.
Neurotransmitter ini terdiri dari asam amino, sehingga kekurangan protein dalam makanan berarti tubuh tidak dapat membuat neurotransmitter dalam jumlah yang cukup. Ini akan mengubah cara kerja otak dan menyebabkan perubahan suasana hati.
3. Lemah dan Lelah
Jika Pinusian tidak mendapatkan cukup protein, apalagi selama seminggu, maka dapat memengaruhi otot yang bertanggung jawab untuk pergerakan dan postur tubuh.
Kekurangan protein dapat menyebabkan hilangnya otot, memperlambat metabolisme, dan sulit menjaga keseimbangan.
4. Kelaparan
Kekurangan protein dapat menyebabkan rasa lapar yang berlebihan.
Hal ini karena protein merupakan nutrisi yang meningkatkan rasa kenyang.
Jika Pinusian mengonsumsi lebih sedikit protein dalam makanan, maka kemungkinan akan merasa lebih lapar.
Mengonsumsi makanan kaya protein membantu merasa kenyang sepanjang hari.
5. Mudah Sakit
Menurut WebMD, asam amino dalam darah membantu sistem kekebalan tubuh membuat antibodi yang mengaktifkan sel darah putih, untuk melawan virus, bakteri, dan racun.
Pinusian membutuhkan protein untuk mencerna dan menyerap nutrisi lain yang membuat tubuh tetap sehat.
Protein juga dapat mengubah tingkat bakteri baik yang melawan penyakit di usus. (*)