PINUSI.COM - Remaja dan fenomena geng sekolah menjadi perhatian serius bagi orang tua dan pihak sekolah.
Belakangan ini, kisah putra presenter terkenal, Vincent Rompies, yang terlibat dalam geng sekolah di BINUS, mencuat ke permukaan dan mengundang pertanyaan tentang bagaimana orang tua seharusnya menghadapi situasi ini. Yuk, simak!
Mengapa Geng Sekolah Terbentuk?
Banyak kasus geng di lingkungan sekolah melibatkan murid yang berada dalam masa SMA. Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana, menjelaskan bahwa geng ini mungkin sudah ada sejak SD atau SMP, tetapi semakin terlihat aktif selama masa SMA. Remaja SMA memiliki lebih banyak waktu dan kebebasan, dan menjadi bagian dari geng dapat menjadi bagian dari pencarian identitas remaja yang sedang mencari jati diri.
Bagaimana Orang Tua Menghadapi Anak yang Masuk Geng Sekolah?
Ketika anak terlibat dalam geng, orang tua dihadapkan pada pilihan sulit. Psikolog anak, Vera, menyarankan beberapa opsi. Pertama, menghindari situasi tersebut; kedua, menolak tawaran secara tegas; ketiga, meminta bantuan orang tua atau guru untuk intervensi. Pentingnya orang tua memahami tujuan anak dalam bergabung dengan geng dan kegiatan yang dilakukan oleh geng tersebut tidak boleh diabaikan.
Jika anak tertarik bergabung dalam geng, orang tua perlu memahami motivasi mereka. Pahami apa yang ingin dicapai anak dan sejauh mana kegiatan geng tersebut mengganggu kehidupan belajarnya. Melibatkan diri dengan guru dan sekolah adalah langkah bijak untuk memantau dan mengatasi masalah geng di lingkungan mereka.
Pendekatan Sekolah Terhadap Masalah Geng
Bagaimana sekolah seharusnya menanggapi geng-geng ini? Menetapkan aturan yang tegas adalah langkah awal, tetapi memecah geng-geng yang sudah menjadi bagian dari lingkungan sekolah bisa menjadi tantangan tersendiri. Keterlibatan alumni yang terkadang masih terhubung dengan geng dapat menjadi solusi, membantu mengawasi dan mencegah penyebaran geng di sekolah.
Memberlakukan aturan tegas kepada siswa yang terlibat dalam geng juga diperlukan. Konsekuensi yang jelas seperti diskors, pengurangan nilai, atau bahkan kehilangan kesempatan untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dapat menjadi detterent efektif.
Dampak Positif dan Negatif Geng Sekolah
Dibalik eksistensinya, geng-geng sekolah memiliki sisi positif dan negatif yang harus dipertimbangkan. Keberadaan geng bisa membantu mengembangkan kekompakan dan melatih kemampuan berorganisasi, namun juga dapat menyebabkan gangguan fokus belajar, penanaman nilai-nilai negatif seperti kekerasan, dan penyalahgunaan kekuasaan.
Bagaimana Orang Tua Harus Bertindak?
1. Pendekatan Terbuka dan Pemahaman: Berbicaralah secara terbuka dengan anak. Dengarkan tanpa menghakimi dan pahami motivasi mereka.
2. Bimbing dan Sediakan Alternatif Positif: Berikan bimbingan positif dan ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan yang lebih sehat seperti ekstrakurikuler atau komunitas berdasarkan hobi.
3. Keterlibatan Aktif dengan Sekolah: Kenali lingkungan pertemanan anak, pantau kegiatan geng, dan berkomunikasi dengan guru serta pihak sekolah.
4. Pahami Dampak Positif dan Negatif: Diskusikan dampak positif dan negatif dari keanggotaan dalam geng dan bantu anak memahami konsekuensinya.
Hanya dengan kerjasama semua pihak, masyarakat dapat menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan generasi masa depan. (*)