PINUSI.COM - Dalam upaya menurunkan berat badan, kita sering kali ditemui dengan berbagai jenis diet.
Salah satu yang sedang populer saat ini adalah diet keto, yang uniknya justru mengharuskan konsumsi makanan berlemak.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai diet keto, cara kerjanya, dan mengapa lemak dapat menjadi kunci dalam proses penurunan berat badan.
Diet keto menuntut kita membatasi asupan karbohidrat hingga sangat rendah dan, sebagai gantinya, meningkatkan konsumsi lemak.
Lemak, yang sering dihindari dalam diet konvensional, memiliki peran penting dalam tubuh.
Komponen ini mendukung penyerapan beberapa vitamin esensial seperti A, D, E, dan K, yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan mata, tulang, kulit, dan pembekuan darah.
Tubuh manusia dirancang menggunakan tiga sumber energi utama, yakni karbohidrat, lemak, dan protein.
Karbohidrat umumnya menjadi pilihan utama, karena tubuh dapat dengan cepat mengubahnya menjadi energi.
Namun, dalam diet keto, konsumsi karbohidrat sangat dibatasi, memaksa tubuh memasuki fase metabolisme ketosis.
Dalam ketosis, tubuh menghasilkan keton dari pemecahan lemak menjadi asam lemak.
Badan keton ini kemudian digunakan sebagai sumber energi alternatif, karena glukosa dari karbohidrat berkurang.
Proses ini membantu tubuh membakar lemak lebih efisien, menyebabkan penurunan berat badan.
Diet keto memiliki komposisi makanan yang khas, yaitu sekitar 55-60% lemak, 30-35% protein, dan 5-10% karbohidrat.
Jumlah karbohidrat yang sangat rendah, kisaran 20-50 gram per hari, memicu tubuh memasuki keadaan ketosis.
Namun, penting untuk diingat, diet keto bukanlah solusi universal.
Setiap individu memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, dan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi diperlukan sebelum mencoba diet ini.
Porsi karbohidrat harus disesuaikan dengan kebutuhan energi, aktivitas, dan kondisi kesehatan masing-masing.
Diet keto menjadi alternatif menarik bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan dengan cara yang berbeda.
Dengan mengutamakan lemak sebagai sumber energi, tubuh memasuki metabolisme ketosis, membantu membakar lemak lebih efektif.
Meskipun demikian, sebaiknya lakukan konsultasi dengan ahli gizi sebelum mencoba diet ini, untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan tubuh Pinusian. (*)