PINUSI.COM - Dalam kehidupan yang semakin sibuk dan penuh tekanan, burnout telah menjadi fenomena yang umum terjadi di kalangan pekerja.
Burnout bukan sekadar kelelahan fisik, tetapi juga mencakup kelelahan emosional dan mental, yang dapat memiliki dampak serius pada kesejahteraan seseorang.
Yuk, kita bahas secara mendalam apa itu burnout, penyebab, ciri-ciri yang dapat dikenali, dan cara mengatasinya.
Apa Itu Burnout?
Burnout dapat diartikan sebagai kondisi kelelahan yang melibatkan aspek fisik, emosional, dan mental akibat tekanan yang berkepanjangan.
Seseorang yang mengalami burnout umumnya merasa kelelahan, tidak hanya karena beban kerja yang tinggi, tetapi juga karena kurangnya dukungan, kebosanan, dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
Penyebab Burnout
1. Kurang Mampu Mengontrol Pekerjaan
Orang yang mengalami burnout sering kali kesulitan mengambil keputusan terkait pekerjaan, seperti mengelola jadwal, tugas, atau beban kerja yang berlebihan.
Mereka mungkin merasa mampu menyelesaikan semuanya dalam satu waktu, tetapi sebenarnya otak mereka sedang kelelahan.
2. Ekspektasi Pencapaian Terlalu Tinggi
Ekspektasi yang terlalu tinggi dari diri sendiri, atasan, atau rekan kerja, bisa menjadi pemicu burnout.
Ketika seseorang gagal mencapai ekspektasi tersebut, rasa tidak puas muncul dan menyebabkan tekanan di tempat kerja.
3. Jam Kerja Lebih Banyak dari Waktu Istirahat
Manajemen waktu yang buruk, di mana jam kerja lebih banyak dari waktu istirahat, dapat mengakibatkan burnout.
Kualitas hidup dapat terpengaruh secara signifikan jika pekerjaan menguasai sebagian besar waktu.
4. Terlalu Fokus terhadap Pekerjaan
Fokus yang berlebihan pada pekerjaan, meskipun dianggap sebagai hal baik, dapat menjadi penyebab burnout.
Penting untuk membagi waktu antara bekerja, bersosialisasi, dan bersantai untuk menjaga keseimbangan.
5. Lingkungan Kerja Toxic
Lingkungan kerja yang penuh dengan orang-orang yang toksik, dapat menguras energi dan memengaruhi kesehatan mental.
Hal ini bisa menciptakan ketidaknyamanan dan stres yang berkepanjangan.
Ciri-ciri Burnout
1. Kelelahan dan Energi Terkuras
Seseorang yang mengalami burnout sering kali merasa kelelahan dan energinya terkuras sepanjang hari, terutama setelah menyelesaikan pekerjaan.
2. Putus Asa terhadap Pekerjaan
Rasa putus asa dan tidak berdaya terhadap pekerjaan yang dijalani menjadi salah satu ciri burnout. Individu ini meragukan kemampuan diri sendiri dan sering menunda-nunda pekerjaan.
3. Pandangan Sinis dan Negatif
Pandangan yang sinis dan negatif terhadap lingkungan sekitar, termasuk rekan kerja dan tugas-tugas, dapat menjadi tanda burnout.
4. Gangguan Fisik dan Mental
Seseorang yang mengalami burnout cenderung mengalami gangguan fisik seperti flu, demam, dan insomnia. Gangguan mental seperti kecemasan dan depresi juga dapat muncul.
5. Isolasi Sosial
Individu yang terkena burnout cenderung menghindari orang lain dan kesulitan bersosialisasi. Mereka mungkin merasa sulit untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
Cara Mengatasi Burnout
1. Kenali Batasan Diri
Belajar untuk mengatakan tidak ketika merasa terlalu banyak tanggung jawab atau pekerjaan tambahan. Mengetahui batasan diri adalah langkah penting dalam menghindari burnout.
2. Terapkan 'Self-Care'
Sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan, seperti meditasi, olahraga, membaca, atau berkebun. Jaga tidur yang cukup dan perhatikan pola makan.
3. Ambil Cuti
Manfaatkan hak cuti atau hari libur untuk merilekskan pikiran dan tubuh. Ini memberikan waktu yang diperlukan untuk pemulihan.
4. Cari Dukungan
Bicarakan perasaan dengan keluarga, teman, atau rekan kerja yang dipercaya. Berbagi dapat membantu mengurangi tekanan yang dirasakan.
5. Ubah Rutinitas
Mengubah rutinitas di tempat kerja dapat membuatnya lebih menarik. Memulai proyek baru, bekerja dengan tim yang berbeda, atau mencoba metode kerja yang berbeda, dapat membantu menghindari kebosanan.
6. Mencari Bantuan Profesional
Jika kesulitan mengatasi burnout sendiri, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau terapis.
Burnout bukanlah sesuatu yang sepele, dan mengenali tanda-tandanya serta mengambil langkah-langkah pencegahan sangat penting.
Dengan memahami penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasinya, kita dapat menjaga kesejahteraan fisik dan mental kita.
Semua ini adalah langkah-langkah positif untuk menghindari atau mengatasi burnout, agar kita dapat tetap produktif dan bahagia dalam karier dan kehidupan sehari-hari. (*)